Penurunan tegangan katenari berpengaruh terhadap performa Electric Multiple Unit (EMU) berupa membatasi konsumsi daya sehingga mengurangi kecepatan operasinya. EMU MRT Jakarta memiliki batasan tegangan minimal yang diterima pantograph sebesar 1.200 V. Energi regeneratif dari EMU MRT Jakarta tidak dapat dikembalikan ke sistem AC. Hal ini menyebabkan energi regeneratif hanya dapat digunakan oleh EMU lain yang sedang akselerasi di segmen katenari yang sama. Dalam tesis ini, sistem MRT dimodelkan secara lengkap dari geospatial, Receiving Substation, Traction Substation dan EMU. Tesis ini mengusulkan Wayside Energy Storage System (Wayside ESS) untuk meningkatkan tegangan terendah katenari yang diterima EMU MRT Jakarta. Wayside ESS ditempatkan di tiga titik antar TSS, tepatnya di dekat dengan lokasi tegangan katenari terendah. Kendali arus histeresis digunakan untuk mengendalikan wayside ESS dimana wayside ESS menyimpan sebagian energi regeneratif dari EMU saat tegangan terminal terukur melebihi batas charging, serta wayside ESS menyuplai daya ke jaringan katenari saat tegangan katenari dibawah batas discharging. Wayside ESS yang digunakan adalah baterai lithium-ion dengan kapasitas 106 Ah. Dengan pemasangan wayside ESS, tegangan katenari terendah yang diterima EMU mengalami peningkatan. Range tegangan katenari yang diterima EMU yang awalnya 1.275,93 V-1.793,45 V menjadi 1.304,63 V-1.788,52 V. Pemasangan wayside ESS juga berperan terhadap penurunan daya puncak TSS dan total konsumsi energi seluruh TSS.
Perpustakaan Digital ITB