digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemodelan transformasi Kadaster 3D dalam rangka sertipikasi ruang bawah dan atas tanah di lingkup Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Indonesia. Perkembangan pembangunan telah mengakibatkan berkurangnya ketersediaan lahan dan perubahan pola pemanfaatan lahan dari horizontal menjadi vertikal. Dalam konteks ini, kebutuhan akan pemetaan dan pendaftaran tanah dalam tiga dimensi (3D) menjadi semakin penting. Konsep Kadaster 3D telah berkembang selama satu dekade terakhir dan kesadaran internasional akan pentingnya konsep ini semakin meningkat. Konsep ini menekankan pentingnya pendaftaran hak dan batasan tidak hanya pada persil tanah, tetapi juga pada unit properti tiga dimensi. Sistem Kadaster 2D yang masih digunakan di Indonesia dan beberapa negara lainnya terbatas dalam menggambarkan bangunan bertingkat, di mana unit kepemilikan dapat bertumpuk dalam satu persil yang sama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk memodelkan faktor-faktor transformasi data pertanahan persil menuju keruangan. Strategi pembenahan bidang tanah 2D menjadi bidang tanah berbasis Kadaster 3D juga disusun. Integrasi data persil 2D dengan data 3D dilakukan dalam pemodelan Kadaster 3D. Metodologi yang digunakan melibatkan analisis data spasial, pemodelan data, dan validasi menggunakan studi kasus di beberapa wilayah di Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu geodesi dalam optimalisasi pendaftaran tanah 3D. Implementasi Kadaster 3D akan memberikan informasi yang lebih akurat dalam memahami dan menginterpretasi peta serta kemampuan menampilkan bentuk bangunan fisik secara realistis. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh BPN dalam upaya mewujudkan mekanisme pendaftaran tanah menjadi pendaftaran ruang dengan hak dan batasan yang jelas.