digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

COVER Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

BAB 1 Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

BAB 2 Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

BAB 3 Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

BAB 4 Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

BAB 5 Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

DAFTAR PUSTAKA Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

LAMPIRAN Yovani
PUBLIC Open In Flipbook Yuliani Astuti

Fenomena Penurunan Muka Tanah (PMT) di Cekungan Bandung telah lama diidentifikasi dengan menggunakan teknik geodetik seperti Global Navigation Satellite System (GNSS) dan Interferometric Synthetic Arperture Radar (InSAR). Hingga saat ini, fenomena PMT di wilayah ini diduga masih terjadi sehingga berdampak terhadap kondisi infrastruktur, termasuk peningkatan potensi perluasan genangan banjir. Kecamatan Gedebage merupakan salah satu daerah di Cekungan Bandung yang dilaporkan mengalami laju PMT yang signifikan dan kerap mengalami banjir. Banjir hampir selalu terjadi di kawasan ini, terutama ketika curah hujan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan PMT terhadap banjir perkotaan di Kecamatan Gedebage akibat curah hujan tinggi dan luapan debit, melalui analisis berbasis data citra SAR serta pemodelan hidraulik menggunakan HEC-RAS 2D. Penelitian diawali dengan melakukan pemetaan laju PMT secara spasial dan temporal menggunakan metode InSAR berbasis citra Sentinel-1 dari tahun 2016-2023. Hasil dari InSAR kemudian akan divalidasi dengan GNSS. Selanjutnya, informasi laju PMT dari InSAR digunakan untuk menyimulasikan topografi pada beberapa skenario tahun: tahun 2014, tahun 2025, dan tahun 2050. Pemodelan banjir dilakukan menggunakan HEC-RAS unsteady flow dengan mempertimbangkan curah hujan serta debit dengan periode ulang 10 tahun yang kemudian disimulasikan terhadap tiga skenario topografi. Model banjir skenario tahun 2025 divalidasi menggunakan data observasi lapangan dan menggunakan parameter statistik Root Mean Square Error (RMSE) serta koefisien korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju PMT di Kecamatan Gedebage berada pada rentang -0,04 hingga -0,15 m/tahun dengan rata-rata laju penurunan sebesar -0,093 m/tahun. Sementara itu, hasil dari GNSS menunjukkan bahwa laju PMT di kawasan ini sebesar -0,086 m/tahun. Hasil laju PMT yang diperoleh dengan metode InSAR menunjukkan kesesuaian yang baik dengan hasil yang diperoleh dari GNSS dan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antar keduanya. Hasil pemodelan banjir di HEC-RAS menunjukkan bahwa PMT memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kedalaman genangan. Pada skenario proyeksi tahun 2050, perubahan kedalaman maksimum banjir meningkat hingga 86 cm. Terdapat korelasi yang kuat antara laju PMT dan peningkatan perubahan kedalaman (r = 0,8) yang mengindikasikan hubungan linier yang konsisten antara keduanya. Kontribusi PMT terhadap perluasan genangan juga mulai terlihat signifikan pada kedalaman ?0,4 m dengan peningkatan sebesar +5.99% pada kondisi saat ini (2025) dan meningkat menjadi +9,15% di kondisi mendatang (2050). Perubahan topografi akibat PMT menyebabkan terbentuknya cekungan yang mendorong redistribusi aliran ke wilayah yang lebih rendah sehingga memperbesar konsentrasi genangan dalam.