Perpustakaan Digital ITB

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan skala dan mengoptimalkan proses ekstraksi oleoresin dari kulit batang kayu manis Indonesia (Cinnamomum burmanii) guna meningkatkan nilai tambah dan potensi komersialnya. Ekstraksi skala laboratorium menggunakan ekstraktor Buchi dan maserasi dengan pelarut etanol dilakukan untuk menentukan parameter paling berpengaruh—suhu ekstraksi, rasio pelarut terhadap umpan, dan waktu ekstraksi—yang kemudian dioptimasi dengan desain Box-Behnken pada sistem skala produksi 4 L. Kondisi optimal diperoleh pada suhu 35,59 °C, rasio massa pelarut:umpan 7,67:1, dan waktu ekstraksi 6 jam, menghasilkan perolehan oleoresin sebesar 27,93%. Dibandingkan dengan metode laboratorium, proses ini mampu menurunkan biaya produksi sebesar 56,17% menjadi Rp576.115/kg. Analisis GC-MS menunjukkan bahwa sinamaldehid merupakan komponen dominan dalam produk. Meskipun demikian, bentuk produk yang padat dan menunjukkan bahwa proses ini masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut untuk memenuhi standar mutu komersial. Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan kelayakan teknis dan sebagian manfaat ekonomis dari produksi oleoresin C. burmanii berskala besar, meskipun dibutuhkan optimasi lanjutan untuk mencapai komersialisasi.