Abstrak - Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Faishal Amru Makarim
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah padat sekitar 21% yang dihasilkan dari pengolahan TBS menjadi CPO. Saat ini sebagian besar TKKS masih dibuang pada tanah kosong, sehingga menyebabkan terbentuknya gas metana (CH4) yang memiliki potensi pemanasan global tinggi. Oleh karena itu, pemanfaatan TKKS perlu dilakukan dengan cara dibakar agar dapat menghasilkan abu yang mengandung kalium untuk pupuk dan panas pembakaran yang dapat dimanfaatkan pada sistem Organic Rankine Cycle (ORC), yang memiliki keunggulan dalam mengurangi pembuangan panas laten dibandingkan dengan pembangkit listrik pada umumnya. Selain itu, emisi CO? dari pembakaran bersifat biogenik dan akan kembali diserap oleh pohon kelapa sawit melalui fotosintesis. Penelitian ini bertujuan merancang sistem pembakaran batch yang mampu menghasilkan panas dan abu secara optimal. Bahan bakar yang digunakan adalah TKKS dengan variasi massa umpan sebesar 1, 2, 3, dan 4 kg. Sistem pembakaran dilengkapi dengan pipa koil berbahan SS201 serta sistem pengendali suhu dan laju alir. Abu hasil pembakaran diuji kadar kaliumnya menggunakan ekstraksi pada temperatur 80oC dengan variasi pelarut air demineralisasi dan HCl berkonsentrasi 0,1; 0,5; dan 1 M, pada rasio padat-cair (F:S) awal 1:4. Setelah diperoleh pelarut optimal, variasi rasio F:S dilanjutkan menjadi 1:1, 1:2, dan 1:3. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penggunaan TKKS 4 kg menghasilkan temperatur air hingga 96,5°C dalam 381 detik, sehingga berada dalam rentang suhu kerja sistem ORC. Efisiensi perpindahan panas mencapai 31,5% dan abu yang dihasilkan sebesar 6% dari massa umpan. Selain itu, ekstraksi menggunakan HCl 1 M dengan F:S 1:4 memberikan perolehan kalium tertinggi, yaitu sebesar 96% dari total kandungan kalium pada abu atau memiliki konsentrasi 84.101,1 mg/L.
Perpustakaan Digital ITB