COVER Muhammad Kamal
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Kamal
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Kamal
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Kamal
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Kamal
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Kamal
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Kamal
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Meningkatnya produksi plastik mengakibatkan meningkatnya sampah plastik secara global, menghadirkan tantangan lingkungan. Satu satu sampah plastik dengan produksi 6,2% total produksi plastik global tahun 2024 merupakan polietilen tereftalat (PET), dianggap salah satu jenis plastik sulit terurai secara alami dan menimbulkan permasalahan lingkungan global. Metode pembuangan seperti tempat pembuangan sampah terpusat dan pembakaran menyebabkan polusi dan limbah sumber daya. PETase merupakan enzim yang mampu menguraikan PET menjadi monomer yang dapat didaur ulang dalam kondisi ringan. Penemuan ini menawarkan solusi terhadap pengelolaan sampah plastik berkelanjutan. Namun, efisiensi produksi PETase menjadi hambatan utama dalam penerapannya di industri. Penelitian ini menggunakan varian mutan PETase yaitu V3 PETase yang lebih baik dibanding wild type dalam stabilitas termal, aktivitas katalitik, dan tingkat degradasi PET. Pemakaian leader peptide merupakan suatu faktor yang dapat meningkatkan efisiensi produksi. Namun, masalahnya efek spesifik leader peptide terhadap efisiensi downstream & aktivitas enzim tidak diketahui. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan efektivitas pemakaian leader peptide VNp dengan menentukan konsentrasi perolehan serta menentukan aktivitas enzim. Pada penelitian ini, digunakan variasi berupa leader peptide yaitu STAR-PETase, pelB-STAR-PETase, VNp6-STAR-PETase, dan VNp15-STAR-PETase secara intraselular dan ekstraselular. Dibandingkan juga variasi strain berupa SHuffle T7 dan BL21 (DE3). Kombinasi optimal akan menghasilkan enzim dengan metode produksi PETase yang optimal dengan perolehan konsentrasi sebanding degan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi strain dan leader peptide berpengaruh signifikan terhadap perolehan dan aktivitas enzim PETase. Secara ekstraselular, enzim PETase yang dihasilkan memberi nilai sangat rendah. Secara intraselular enzim PETase yang dihasilkan meningkat dengan penambahan leader peptide dengan nilai perolehan konsentrasi STAR-PETase, pelB-STAR-PETase, VNp6-STAR-PETase, dan VNp15-STAR-PETase secara berturut 0,581 g/L; 0,479 g/L; 1,111 g/L; 1,300 g/L. Aktivitas enzim untuk VNp6-STAR-PETase lebih rendah dibandingkan kontrol positif. Strain BL21 (DE3) memberi hasil perolehan enzim yang signifikan lebih besar dari SHuffle T7 secara kualitatif pada metode analisis Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis atau SDS-Page.
Perpustakaan Digital ITB