Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia terus menjadi perhatian utama, terutama dalam penguatan literasi dan numerasi. Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan peringkat Indonesia naik beberapa posisi dibandingkan 2018, tetapi skor rata-rata kemampuan matematika justru menurun dari 379 menjadi 366, masih di bawah rata-rata global. Hal serupa tampak pada hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) di Kabupaten Serang, di mana 40–70% siswa SMP berada pada kategori kompetensi numerasi minimum. Salah satu faktor yang memengaruhi kondisi ini adalah keterbatasan bahan ajar yang mampu mengakomodasi kebutuhan belajar yang beragam. Penelitian ini bertujuan mengembangkan buku ajar matematika dengan pendekatan diferensiasi pada elemen bilangan untuk siswa SMP, yang memenuhi kriteria layak. Penelitian menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE, dengan tahapan Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Analisis dilakukan terhadap kurikulum, materi, dan media pembelajaran; tahap desain menghasilkan rancangan buku ajar berdiferensiasi; tahap pengembangan meliputi penyusunan draft buku ajar dan revisi berdasarkan validasi ahli. Hasil validasi ahli materi dan media menunjukkan tingkat validitas sebesar 94,55% dalam kategori sangat valid. Uji coba terbatas menunjukkan nilai rata-rata total validitas buku ajar adalah 3,09 dalam kategori valid. Penelitian ini merekomendasikan penerapan buku ajar diferensiasi untuk meningkatkan kemampuan numerasi siswa serta penelitian lanjutan pada tahap implementasi dan evaluasi yang lebih luas.
Perpustakaan Digital ITB