Penelitian terkait dampak pergerakan sesar terhadap stabilitas terowongan masih terbatas, khususnya pada terowongan yang hanya sebagian melintasi zona sesar (partially-crossing fault). Sebagian besar penelitian terdahulu lebih banyak memfokuskan pada terowongan yang sepenuhnya melintasi zona sesar (fully-crossing fault), sementara respons struktural terowongan pada kondisi sesar yang hanya sebagian dilalui belum banyak dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi gap pengetahuan tersebut dengan menganalisis respons struktural terowongan yang melintasi zona sesar geser (strike-slip faulting) menggunakan pendekatan analitis dan numerik berbasis elemen hingga (FEM) dengan perangkat lunak ABAQUS 3D. Model analitis memberikan gaya dalam, momen lentur, dan deformasi pada terowongan, meskipun pendekatannya lebih sederhana dibandingkan dengan model numerik. Simulasi numerik, di sisi lain, memberikan evaluasi yang lebih detail terhadap hasil yang diperoleh dari pendekatan analitis, memungkinkan verifikasi dan validasi model analitis yang digunakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin panjang bagian terowongan yang melintasi zona sesar, semakin besar gaya dalam yang diterima oleh struktur terowongan. Pada model terowongan dengan panjang crossing 150m dan 200m, gaya geser dan momen lentur maksimum lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi fully crossing, yang disebabkan oleh konsentrasi tegangan di ujung struktur yang tertahan di sisi non-bergerak, mengakibatkan tegangan menumpuk di batas zona sesar. Dalam distribusi momen lentur, dapat dilihat bahwa momen lentur memiliki tendensi untuk mencapai nilai konstan 0 di sekitar tengah terowongan, hal ini dikarenakan pergerakan deformasi linear yang menyebabkan tidak adanya deformasi relatif antara titik terowongan, sebagaimana yang terjadi pada daerah moving block. Selain itu, perbandingan antara pendekatan analitis dan numerik menunjukkan kecenderungan pola distribusi yang serupa, meskipun terdapat perbedaan nilai maksimum, terutama pada momen lentur, yang lebih tinggi pada hasil numerik. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa lebar zona sesar memengaruhi distribusi gaya dalam, di mana zona yang lebih kecil menyebabkan gradien perpindahan yang lebih tinggi dalam jarak pendek, menghasilkan lonjakan gaya geser dan momen lentur yang lebih tajam.
Perpustakaan Digital ITB