digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fluida panasbumi mengandung gas-gas yang tidak dapat dikondensasikan (NCG) dalam jumlah yang bervariasi. Gas-gas tak terkondensasi ini akan terakumulasi di dalam kondensor, sehingga menyebabkan efisiensi pembangkit menurun akibat kenaikan tekanan pada kondensor. Oleh karena itu, NCG harus ditarik oleh sistem ekstraksi gas untuk meningkatkan kinerja pembangkit listrik panasbumi (PLTP). Berbagai perangkat lunak telah dikembangkan untuk mensimulasikan kesetimbangan massa dan energi pada PLTP, namun belum ada yang melibatkan kandungan NCG dalam perhitungannya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memodelkan dan mengembangkan perangkat lunak untuk mensimulasikan keseimbangan massa dan energi yang melibatkan kandungan NCG dalam PLTP single-flash serta memeriksa kinerja termodinamika gas removal system (GRS), yang merupakan langkah terpenting dalam fase perencanaan dan operasional PLTP. Perangkat lunak ini telah divalidasi menggunakan output dari PLTP Kamojang Unit 2,3, dan 4 yang terletak di lapangan panasbumi Kamojang Garut, Jawa Barat, Indonesia. PLTP Kamojang Unit 2 dan 3 untuk validasi PLTP yang menggunakan GRS dengan konfigurasi dua ejector yang disusun seri serta PLTP kamojang Unit 4 untuk validasi PLTP yang menggunakan hybrid system (HS) dengan kombinasi dari steam jet ejector (SJE) dan liquid ring vacuum pump. Hasil validasi menunjukkan bahwa PLTP Kamojang Unit 2 dan 3 menghasilkan daya sebesar 55,295 MW dengan error 0,53%, sedangkan PLTP Kamojang Unit 4 menghasilkan daya sebesar 60,218 MW dengan error 0,36% dibandingkan data lapangan. Hasil ini sesuai dengan kesalahan minimum yang diharapkan, oleh karena itu, parameter model kami dianggap valid dan dapat digunakan untuk simulasi. Total penghematan uap dengan penerapan HS di PLTP Kamojang Unit 2 dan 3 sebesar 534 kW. Selain itu, produksi daya bersih berkurang sebesar 1,6% untuk HS dan 2,03% untuk SJE dengan setiap peningkatan fraksi NCG sebesar 1%. Dari analisis sensitivitas, HS memiliki kebutuhan daya yang lebih rendah dibandingkan sistem ejektor untuk membuang NCG dalam jumlah yang sama. Secara keekonomian, running cost yang dikeluarkan untuk membayar steam akan menjadi semakin besar jika menggunakan SJE dibandingkan HS. Ini menunjukkan bahwa Unit 2 dan 3 PLTP Kamojang akan lebih efisien jika menggunakan HS.