Timah merupakan salah satu logam yang sering digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pada industri. Sumber bijih timah diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu endapan timah primer dan endapan timah sekunder, yang masing-masing memiliki perbedaan signifikan dalam hal mineralogi dan komposisi kimia. Perbedaan ini menyebabkan pengolahan yang berbeda pada tiap jenisnya. Dalam penelitian kali ini dilakukan percobaan berupa flotasi terhadap bijih timah primer jenis skarn (fresh) dan oxide yang didapatkan dari Batubesi, Pulau Belitung untuk mengetahui mineralogi berbagai jenis bijih timah primer dan karakteristik tiap jenisnya pada flotasi.
Pada penelitian ini dilakukan percobaan flotasi untuk jenis bijih timah skarn (fresh) dan oxide. Kedua bijih tersebut memiliki kriteria kadar high dan low sehingga didapat sampel bijih oxide high (OH 3, OH 4, OH 5), oxide low (OL 3, OL 4, OL 5), fresh high (FH 3. FH 4, FH 5), dan fresh low (FL 3, FL 4, FL 5). Semua sampel kemudian dipreparasi hingga lolos ayakan ukuran -45 ?m. Kemudian dilakukan preparasi reagen flotasi untuk skema acid flotation. Pada percobaan ini digunakan depresan D134, kolektor 7800, aktivator AD119, dan frother F500 pada rentang pH slurry 4-5 dan persen padatan 30%. Asam sulfat (H2SO4) digunakan untuk mengatur pH pada slurry. Percobaan dilakukan dalam rangkaian rougher hingga scavenger dengan sistem open circuit.
Melalui percobaan ini diketahui pengaruh reagen dan tahapan rougher-scavenger terhadap pengolahan bijih timah primer. Kedua tipe bijih memiliki mineral penyusun berupa Fe2O3, SiO2, dan Al2O3. Akan tetapi, bijih dengan tipe fresh memiliki pengotor CaO. Pada kedua bijih ditemukan mineral pembawa Fe seperti hematit, geotit, dan magnetit. Flotasi ini menghasilkan recovery tertinggi pada bijih oxide high 3 yaitu 71,46% dan mass pull sebesar 58,62%. Pada rangkaian rougher-scavenger didapatkan recovery tertinggi pada rougher pada sampel bijih OL 3 dan OH 3 sebesar 46% dan recovery tertinggi pada scavenger sebesar 60,45% dan mass pull sebesar 24,76% pada bijih OL 3.
Perpustakaan Digital ITB