digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan pesat industri pulp dan kertas serta industri pengolahan kayu lainnya menyebabkan kebutuhan bahan selulosa meningkat. Selain dimanfaatkan untuk industri pulp, tekstil (rayon dan cotton), film dan peralatan rumah tangga, selulosa juga dimanfaatkan untuk industri pembuatan selulosa asetat. Selulosa asetat digunakan sebagai membran ultra filtrasi, pemisahan metanol - metil tersier butil ester, dan proses osmosis balik dalam pengolahan limbah pelapisan logam (electroplating). Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pembuangan pabrik penggergajian kayu sebagai sumber selulosa asetat. Selain menghasilkan produk selulosa asetat yang banyak sekali manfaatnya, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) sebagai materi pengayaan pada pelajaran Polimer. Pada penelitian ini selulosa yang dihasilkan dari isolasi serbuk gergaji kayu memiliki randemen 49%. Selulosa asetat telah dapat dibuat dari selulosa hasil isolasi melalui asetilasi selulosa dengan asam asetat anhidrida dan asam sulfat digunakan sebagai katalis. Kadar asetil pada proses asetilasi selama 20 jam adalah 44,32 % dan pada proses asetilasi selama 42 jam sebesar 40,92 %. Terbentuknya selulosa asetat dari selulosa dibuktikan dari analisis gugus fungsi dengan FTIR, yakni adanya serapan gugus karbonil (C=O) dan gugus (C-O) ester masing-masing pada bilangan gelombang 1755 cm-1 dan 1238 cm-1 Analisis termal dengan DTA/TGA memperlihatkan suhu degradasi selulosa 340 derajat C dan selulosa asetat 315 derajat C.