Sebuah sistem pondasi harus mampu memikul beban aksial maupun lateral pada segala kondisi. Dari analisis pembebanan yang dilakukan pada desain awal pondasi jembatan cable stayed menado, diperoleh kesimpulan bahwa desain tersebut kurang memadai untuk memikul beban lateral yang terjadi saat gempa. Untuk itu dilakukan proses studi untuk merencanakan perkuatan yang dibutuhkan bagi desain pondasi jembatan tersebut. Dalam pengerjaan tugas akhir ini proses tersebut dilakukan dengan bantuan dua jenis perangkat lunak yang berbeda yaitu Plaxis 3D tunnel dan Ensoft Group 5.0 untuk memberikan perbandingan terhadap dua jenis metoda perhitungan yang berbeda.
Hasil akhir dari studi yang dilakukan berupa dua buah alternatif desain perkuatan dengan cara penambahan tiang bor dengan konfigurasi dan ukuran yang berbeda. Alternatif yang pertama adalah berupa penambahan 20 buah tiang bor dengan diameter 1200 mm. Dan alternatif yang kedua berupa penambahan 38 buah tiang bor dengan diameter 880 mm. Dengan penambahan perkuatan tersebut, diperkirakan pondasi jembatan cable stayed menado akan mampu memikul beban yang bekerja saat operasi maupun saat gempa.