Perpustakaan Digital ITB

Abstrak: Teknik diversitas pemancar lebih aplikatif dibandingkan diversitas penerima bila diterapkan untuk downlink komunikasi selular. Hal ini disebabkan diversitas pemancar hanya membutuhkan sebuah antena penerima sedangkan diversitas penerima membutuhkan dua atau lebih antenna yang saling berjauhan agar dapat memberikan cross korelasi yang cukup. Teknik diversitas sendiri tidak hanya diharapkan mampu memperbaiki kualitas sinyal namun juga harus memungkinkan laju transmisi yang tinggi. Dilatarbelakangi hal tersebut, penelitian tugas akhir ini dilakukan untuk membandingkan kinerja beberapa teknik diversitas pemancar berbasiskan Space-Time Block Code(STBC) yang memberikan laju transmisi maksimal dan dapat bekerja untuk modulasi kompleks. Metode tersebut antara lain:Simple Transmit Diversity (STD), Extended-Alamouti (EA), Quasi Orthogonal Space Time Block Code (QOSTBC), dan Quasi Orthogonal Space Time Block Code (QOSTBC) dengan rotasi fasa. Simulasi dibuat menggunakan modulasi QPSK dengan asumsi jarak antar antena pemancar berjauhan pada tiap sistem STBC. Jadi, untuk sistem tersebut digunakanlah model fading Jakes yang saling independen. Kinerja sistem diukur dari perubahan BER terhadap SNR. Dari hasil evaluasi, didapatkan STD memberikan peningkatan kinerja yang signifikan dibanding sistem tanpa diversitas dengan sedikit penambahan kompleksitas. Penggunaan lebih banyak antenna pada EA dan QOSTBC tidak memberikan peningkatan kinerja yang signifikan atas STD. Apabila separasi antena pemancar dan kompleksitas pesawat tidak termasuk parameter evaluasi, QOSTBC dengan rotasi fasa memberikan kinerja terbaik diantara metode diversitas pemancar diatas.