2001 TS PP RATNA PURWANINGSIH 1.pdf
Abstrak:
Peternakan broiler adalah salah satu agroindustri yang berkembang di Indonesia. Agroindustri mempunyai kontribusi yang signifikan bagi suatu negara berkembang karena empat alasan: sebagai sarana transformasi produksi pertanian menjadi produk siap dikonsumsi sebagai sektor manufaktur terbesar dibanding sektor lainnya, andalan komoditi eksport, sebagai penyedia bahan makanan sumber nutrisi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Pemerintah menetapkan bahwa strategi pembangunan peternakan adalah industrialisasi peternakan rakyat (innayat). Salah satu tahap menuju industrialisasi peternakan adalah adanya 'kemitraan' peternakan rakyat dengan perusahaan besar sebagai bentuk seminitegrasi menuju efisiensi peternakan.
Peternakan rakyat sampai saat ini masih menjadi penghasil broiler terbesar di Indonesia. Untuk terbentuknya kemitraan peternakan broiler ada tiga faktor yang menjadi pendorong, yaitu karakteristik internal peternakan atau kelompok plasma, kondisi lingkungan yang dihadapi terutama pasar bahan baku dan pasar basil produksi/ayam, dan adanya kesesuaian kebutuhan plasma dengan benefit yang ditawarkan perusahaan pakan dan breeding sebagai inti. Kesesuaian kondisi dari ketiga faktor tersebut tergantung pada persepsi peternak sebagai individu. Jika terdapat ketidaksesuaian maka akan ada pihak yang dirugikan. Penelitian ini bertujuan melihat kesesuaian arnara kondisi ketiga faktor tersebut (Karakteristik Plasma, Karakteristik Pasar, dan Kemampuan Inti) pada kemitraan pola inti plasma peternakan broiler yang terjalin antara peternakan rakyat di wilayah Kudus, Pati dan Jepara dengan FT.
PKP Region Jateng Unit Kudus sebagai anak perusahaan pakan dan breeding PT. XYZ yang berlangsung sejak krisis moneter 1997 Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik plasma dan karakteristik pasar bahan baku dan pasar basil produksi mendorong peternak untuk menjadi plasma, sedangkan kemampuan inti menyelenggarakan kemitraan masih banyak kekurangan sehingga akan merugikan peternak jika tidak diperbaiki. Selain itu ditemukan keseragaman karakter plasma yang menuju pada pemikiran bahwa untuk suatu pola hubungan kemitraan tertentu diperlukan karakteristik plasma tertentu yang sesuai, hal ini disarankan untuk diuji dengan penelitian pada plasma pola kemitraan lainnya untuk melakukan perbandingan karakteristik plasma.