Lalat tentara hitam (black soldier fly) merupakan serangga ordo Diptera yang mampu
mereduksi substrat organik dalam jumlah besar sehingga dapat menjadi solusi yang menarik
untuk pengolahan limbah. Selain itu, larva BSF mengakumulasi nutrisi dalam jumlah yang
tinggi selama pertumbuhannya sehingga berpotensi menjadi produk sumber protein alternatif
untuk pakan ternak, akuakultur, hingga untuk dikonsumsi. Salah satu faktor penting dalam
pertumbuhan BSF adalah jenis pakan yang diberikan. Pada penelitian ini larva diberikan pakan
limbah agroindustri ampas tahu untuk melihat performa pertumbuhan, kemampuan
biokonversi dan pengaruh kondisi substrat terhadap pertumbuhan larva BSF. Konsentrasi
pakan 200 mg/larva/hari menghasilkan bobot akhir biomassa larva tertinggi 178.49 mg/larva
dan panjang 18.35 mm/larva . Larva yang diberi pakan sebanyak 100 mg/larva/hari
menghasilkan indeks reduksi pakan (WRI) dan efisiensi konversi pakan (ECD) yang optimum
(30.45%, SE 0.74) dan (44.57%, SE 7.29). Variabel temperatur substrat ampas tahu berkorelasi
positif dengan pertumbuhan bobot dan panjang larva (R2 = 0.318; R2 = 0.135). Variabel
kelembaban berkorelasi negatif dengan pertumbuhan bobot dan panjang larva (R2 = 0.404; R2
= 0.622). Sedangkan variabel pH substrat tidak berkorelasi dengan pertumbuhan bobot dan
panjang larva (R2 = 0.001; R2 = 0.068). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ampas tahu
berpotensi untuk dijadikan sumber pakan BSF berdasarkan performa pertumbuhan BSF yang
dihasilkan. Kandungan nutrisi ampas tahu juga cukup menjanjikan untuk menghasilkan
biomassa larva yang kaya nutrisi sehingga bisa dijadikan alternatif pengolahan limbah yang
berkelanjutan