






Ketersediaan cadangan bijih emas free milling yang menipis mengharuskan
industri pengolahan emas untuk mengolah bijih emas refractory yang lebih sulit
untuk diolah dan memberikan persen ekstraksi yang rendah pada pelindian
sianidasi konvensional. Karena itu, untuk mengolah bijih emas refractory
diperlukan data karakteristik bijih secara lengkap guna menentukan metode yang
paling tepat untuk mengekstraksi emas serta menentukan jalur/rute proses
pengolahan emas dari bijih refractory. PT Gorontalo Minerals adalah perusahaan
pertambangan emas dan tembaga yang sedang melakukan eksplorasi di
Kabupaten Bone Bolango, Propinsi Gorontalo. Bijih emas yang digunakan pada
penelitian ini berasal dari salah satu wilayah eksplorasi PT Gorontalo Minerals
yaitu blok Motomboto Timur. Di blok Motomboto terdapat 3 domain utama. Bijih
emas yang digunakan ini adalah bijih dengan kadar emas, perak dan tembaga
paling tinggi dibandingkan dari ketiga domain di Motomboto Timur. Dalam
penelitian ini dilakukan studi karakterisasi secara lengkap melalui serangkain
percobaan diagnostic leaching, intensive cyanidation, direct cyanidation dan
pengujian preg-robbing. Dari penelitian ini kemudian dipelajari jalur pengolahan
yang paling baik berdasarkan data-data yang sudah diperoleh.
Penelitian ini dimulai dengan preparasi sampel yang meliputi peremukan,
pengeringan, penggerusan dan pengayakan. Setelah dilakukan sampling, sejumlah
tertentu sampel diperiksa kandungan dan komposisi awalnya dengan mineragrafi,
fire assay, AAS dan XRD. Dari data-data tersebut, kemudian dilakukan
perancangan diagnostic leaching. Percobaan diagnostic leaching dilakukan untuk
mengetahui distribusi dan mineral-mineral yang berasosiasi dengan emas dalam
bijih. Pada prinsipnya, percobaan diagnostic leaching terdiri dari NaCN Leach (24
jam), NaCN Wash (30 menit) dan Acid Leaching (5-8 jam). Disetiap tahapan,
dilakukan pengambilan sampel larutan untuk diperiksa kadar emasnya dengan
AAS lalu residunya dikeringkan selama 12 jam dan dipreparasi lagi untuk tahap
selanjutnya. Percobaan intensive cyanidation dan direct cyanidation dilakukan
dengan menggunakan reaktor kimia dan magnetic stirrer. Percobaan sianidasi
berlangsung pada pH 10,5-11 selama 24 jam dengan waktu pengambilan sampel
pada jam ke 1, 2, 4, 8, 12 dan 24. Pada percobaan intensive cyanidation dilakukan
injeksi oksigen untuk menjaga konsentrasi oksigen terlarut ±16 ppm. Intensive
cyanidation dilakukan pada konsentrasi sianida 20.000 ppm dengan variasi fraksi
ukuran butiran dan persen padatan. Percobaan direct cyanidation dilakukan pada
konsentrasi sianida 1.000 ppm,dan konsentrasi oksigen terlarut ±8 ppm. Pada
percobaan sianidasi, kondisi pH, konsentrasi oksigen terlarut dan konsentrasi
sianida dijaga pada nilai yang telah ditentukan. Sampel larutan dan residu hasil
pelindian kemudian diperiksa kandungan emas dan logam-logam terlarut lainnya
dengan AAS dan fire assay. Untuk percobaan penentuan potensial preg-robbing
dilakukan dengan mereaksikan bijih dengan larutan aurodicyanide dengan
konsentrasi sianida 2.000 ppm dan konsentrasi emas 0 (blank), 1, 3 dan 5 ppm.
Percobaan dilakukan pada pH 10,5-11 selama 24 jam dengan waktu pengambilan
sampel pada menit ke 15, 30, 60, 120 dan 24. Sampel larutan kemudian diperiksa
kandungan emas terlarutnya dengan AAS lalu dibandingkan dengan konsentrasi
emas dalam larutan bila tidak terdapat aktifitas preg-robbing. Dari data-data hasil
percobaan kemudian diajukan rancangan rute proses pengolahan yang paling
tepat.
Hasil percobaan diagnostic leaching menunjukkan bahwa emas yang dapat
diekstraksi (recoverable gold) sebesar 76,27% dan 23,73% terdistribusi terutama
dalam mineral-mineral sulfida dan diadsorpsi oleh material karbon. Persen
ekstraksi Au tertinggi yaitu 74,02% diperoleh pada intensive cyanidation pada
fraksi ukuran -325+400# dan 40% padatan. Persen ekstraksi Ag tertinggi
didapatkan pada intensive cyanidation dengan fraksi ukuran -325+400# dan 35%
padatan yaitu sebesar 89,15% sementara persen ekstraksi Cu tertinggi yaitu
82,59% diperoleh pada intensive cyanidation dengan fraksi ukuran -325+400#
dan 30% padatan. Hasil pengujian preg-robbing menunjukkan bahwa bijih yang
diteliti bersifat preg-robbing dengan nilai potensial preg-robbing sebesar 19,53%.
Penambahan masking agent pada direct cyanidation meningkatkan persen
ekstraksi Au dari 65.04% menjadi 68.85% karena terpasifasinya mineral pregrobber
dalam bijih. Selain itu, penambahan masking agent pada direct cyanidation
menurunkan konsumsi sianida dari 3,41 kg/ton menjadi 2,37 kg/ton bijih.