








Tanjung Satai yang terletak di Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara merupakan salah satu desa dengan sistem kelistriksn isolated di Kalimantan Barat. Pasokan listrik di Tanjung Satai bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tanjung Satai. Saat ini PLTD Tanjung Satai rata-rata beroperasi memasok listik selama 10-14 Jam. Daerah Tanjung Satai sendiri memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan Global Horizon Irradiation (GHI) sebesar 1.830,10 kWh/m²/tahun.
Program Dedieselisasi PLTD Tanjung Satai dengan PLTS merupakan program yang dapat meningkatkan jam nyala pelanggan di Daerah Tanjung Satai menjadi 24 Jam nyala. Pemanfaatan potensi energi surya sebagai Pembangkit listrik turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pemanfaat Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025 yang berbanding lurus dengan penurunan emisi CO2.
Untuk melaksanakan program Dedieselisasi pembangkit Diesel ke pembangkit Energi Surya baik secara keseluruhan atau sebagian, perlu dilakukan kajian dari sisi teknis mau pun keekonomiannya untuk menentukan konfigurasi yang paling tepat menggunakan Aplikasi PVsyst, HOMER dan DIgSILENT Power Factor. Terdapat 4 skenario konfigurasi yaitu skenario a: Diesel eksisting, skenario b: PV-Diesel-Baterai, skenario c: PV-Diesel dan skenario d: PV-Baterai. Dari hasil penelitian, diperoleh konfigurasi paling berkelanjutan untuk rencana pembangunan PLTS Tanjung Satai yaitu dengan skenario b dengan konfigurasi Hibrid PV 1.465 kWp-Diesel 568 kW-Baterai 3.700 kW. Dengan konfigurasi PV-Diesel-Baterai, diperoleh nilai IRR dan Payback Period yang positif pada matrik ekonomi. Pada ringkasan biaya nilai NPC dan LCOE konfigurasi ini paling rendah dengan nilai $5,28 Million dan $0,185. Dengan fraksi EBT sebesar 65%, dapat menurunkan penggunaan bahan bakar hingga 51% dan emisi CO2 hingga 45%. Tegangan dan frekuensi yang dihasilkan dari konfigurasi ini pun masih dalam rentang normal sesuai regulasi yang berlaku yaitu rata-rata tegangan 19,883 kV dan frekuensi pada 50,006 Hz.