
COVER Tania Septi Anggraini
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yuliani Astuti
» Gedung UPT Perpustakaan

Polusi udara dapat membahayakan kesehatan manusia dan menyebabkan sekitar 4,2 juta
kematian setiap tahunnya. Untuk meminimalisir dampaknya, sangat penting untuk
melakukan pemodelan risiko polusi udara secara spasial. Studi ini bertujuan untuk
memodelkan risiko polusi udara secara spasial menggunakan kurva kerentanan.
Penelitian ini mempertimbangkan tiga parameter utama: bahaya, kerentanan, dan
paparan, sesuai dengan standar Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
Bahaya polusi udara dihitung dengan mengintegrasikan data dari stasiun lapangan global
dan pengamatan satelit, dengan mempertimbangkan sumber polutan, kondisi
meteorologi, dan faktor lingkungan. Parameter kerentanan dianalisis menggunakan kurva
kerentanan yang memperhitungkan intensitas bahaya dan dampak polusi udara,
khususnya tingkat kematian yang disebabkan oleh polusi udara. Parameter paparan
melibatkan distribusi populasi manusia di berbagai wilayah. Studi ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pola dan karakteristik distribusi risiko polusi udara secara global dengan
lebih akurat. Wawasan ini penting untuk mengembangkan sistem mitigasi multi-polutan
udara yang efektif. Studi ini menunjukkan bahwa Asia dan Afrika memiliki risiko polusi
udara tertinggi, dengan distribusi polusi udara tertinggi berada di Bangladesh, India,
Pakistan, Rwanda, dan China, dengan indeks polusi masing-masing 0,554, 0,422, 0,415,
0,322, dan 0,303. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
kesiapsiagaan publik terhadap risiko polusi udara, sehingga berkontribusi pada
peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.