








Energi angin merupakan salah satu energi terbarukan yang terus dikembangkan oleh para peneliti untuk menggali kebermanfaatan yang lebih optimal untuk masyarakat mendatang agar mendapatkan sumber energi bersih yang bisa digunakan dengan aman tanpa ada akibat negatif untuk lingkungan. Vertical axis wind turbine (VAWT) sebagai yang dimanfaatkan, efektif digunakan pada daerah urban dan cocok dengan daerah perkotaan karena bisa beroperasi pada kecepatan angin rendah dan turbulen. VAWT ini terbagi menjadi dua, yaitu turbin angin Darrieus dan Savonius. Pada penelitian ini, kedua turbin angin digabungkan (Hibrida) dan diuji pada berbagai kecepatan angin. Seperti pada penelitian ini pada kecepatan angin 9 m/s, turbin angin Darrieus yang memiliki koefisien daya (CP) optimum sebesar 0,113 pada tip speed ratio (TSR) 1,2 dengan self-starting yang buruk, lebih rendah dari Turbin angin Savonius yang memiliki CP optimum sebesar 0,164 pada TSR 0,8. Inovasi dan modifikasi dilakukan pada turbin angin Hibrida, untuk membuat kedua turbin angin bisa bekerja lebih efektif dengan menggunakan mekanisme overrunning clutch (OC) diantara poros turbin angin Darrieus dan Savonius. Pada kecepatan angin 9 m/s, penggabungan turbin angin Darrieus dan Savonius menjadi turbin Hibrida menghasilkan CP optimum sebesar 0,099 pada TSR 1,05, lebih rendah dari turbin angin Darrieus dan Savonius. Mekanisme OC digunakan pada turbin angin Hibrida sehingga meningkatkan CP optimum menjadi 0,138 pada TSR 1,05 dengan persentase kenaikan dari turbin angin Hibrida sebesar 1,39%. Hasil ini mengindikasikan bahwa mekanisme OC memiliki potensi untuk menjadi solusi yang efektif dalam menggabungkan turbin angin Darrieus dan Savonius karena nilai CP optimum berada diantara CP optimum turbin angin Darrieus dan Savonius. Temuan ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut turbin angin Hibrida OC dengan kinerja yang lebih handal dan berkelanjutan.