Banjir merupakan peristiwa alam yang disebabkan oleh berbagai faktor,
diantaranya hujan, pendangakalan sungai, dan kesalahan tata wilayah kota. Banjir
kerap terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya adalah Wilayah
Gedebage, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Wilayah Gedebage merupakan salah
satu kawasan terendah di Kota Bandung dengan ketinggian 666-669 mdpl, hal ini
menyebabkan wilayah Gedebage seringkali tergenang banjir. Permasalahan utama
dari peristiwa banjir di Gedebage yaitu tidak adanya sistem manajemen bencana yang
komprehensif dan terintegrasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan suatu
kajian untuk mengidentifikasi pendekatan umum, dan strategi pengelolaan risiko
pengendalian banjir di perkotaan terutama Gedebage.
Penelitian ini menyajikan pemaparan mengenai faktor utama yang
mempengaruhi risiko banjir perkotaan di Gedebage, khususnya kategori risiko utama,
merencanakan suatu manajemen pengendalian banjir berdasarkan perhitungan
kualitatif risiko dan melakukan mitigasi resiko banjir perkotaan di wilayah Gedebage.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi siklus hidup asset
(perencanaan, pelaksanaan, dan O&P) sistem drainase dan risiko banjir di Gedebage.
Identifikasi diperoleh dari studi literatur dan observasi kondisi sistem drainase di
wilayah Gedebage. Sementara metode penilaian risiko dilakukan dengan penyebaran
data kuesioner mengenai risk assessment, likelihood to accurance, dan potensial
consequence. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penilaian risiko tidak dapat
diterima (unacceptable) sebesar 27%, risiko yang tidak diinginkan (undesirable)
sebesar 42 %, dan risiko dapat diterima (acceptable) sebesar 31%. Pengendalian atau
mitigasi terkait risiko banjir wilayah Gedebage dapat dilakukan secara struktural
yaitu dengan revitalisasi drainase dengan sistem tertutup dan non-struktural yaitu
pendekatan manusia, pendekatan administrasi, dan pendekatan kultural. Sementara
itu teknologi terbaik untuk revitalisasi drainase berdasarkan analisis nilai AHP adalah
sistem tertutup dengan paving block berpori.