Latar belakang dan Tujuan: Pandemi Covid-19 telah menciptakan kebiasaan baru bagi
masyarakat dengan mewajibkan penggunaan masker sebagai salah satu upaya pencegahan
penyebaran virus SARS-CoV-2. Namun ternyata, penggunaan masker dalam jangka waktu
yang lama dapat mengubah karakteristik kulit dan menimbulkan masalah baru seperti maskne.
Maskne ini timbul akibat adanya tekanan dan friksi masker dengan permukaan kulit wajah.
Untuk mengatasi maskne, maka diperlukan suatu sediaan yang dapat menginduksi respon imun
protektif dan mencegah stres oksidatif. Penambahan ekstrak tumbuhan dengan aktivitas
multifungsi menjadi alternatif penting untuk mengembalikan fungsi barrier kulit akibat
jerawat. Penggunaan tumbuhan sebagai bahan kosmetik memiliki kelebihan, karena
mengandung bahan-bahan alami yang aman digunakan dan efek samping lebih kecil. Penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan sediaan nano-emulsi Pickering yang menggunakan
ekstrak daun keladi tikus (NEPEDKT) sebagai partikel padat penstabil, selanjutnya
dikarakterisasi, uji stabilitas, diuji aktivitas antioksidan, antibakteri, aktivitas anti-tirosinase,
dan pengukuran penghambatan reactive oxygen species (ROS) secara in vitro pada sel
Fibroblas NIH/3T3. Metode: Ekstraksi dilakukan dengan metode ultrasound assisted
extraction (UAE), optimasi formula NEPEDKT menggunakan metode One Factorial at a Time
(OFAT) dan Response Surface Methodology (RSM). Karakterisasi NEPEDKT meliputi ukuran
globul, indeks polidispersitas (IP), potensial zeta, pH, viskositas, karakterisasi dengan Fourier
Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), pengamatan mikrostruktur NEPEDKT
menggunakan transmission electron microscopy (TEM), mikroskop polarisasi dan optik.
Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode 2,2-
difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), aktivitas antibakteri terhadap Cutibacterium acnes,
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis secara in vitro, uji antihiperpigmentasi
secara enzimatis, uji permeasi dengan vertikal Franz Diffusion Cell menggunakan membran
sintetik, uji keamanan dan pengukuran penghambatan ROS intraseluler pada sel Fibroblas
NIH/3T3. Hasil: Rendemen ekstrak yang diperoleh adalah 68,42%. Pada metode OFAT
dihasilkan tiga faktor paling berpengaruh secara signifikan terhadap respon ukuran globul dan
IP yaitu konsentrasi partikel padat, konsentrasi kitosan dan intensitas sonikasi. Berdasarkan
hasil RSM, kondisi optimum untuk memformulasi NEPEDKT dengan ukuran globul 183,9 ±
1,14 nm dengan IP 0,230 ± 0,01 adalah konsentrasi partikel padat 1,84%, konsentrasi kitosan
0,26%, dengan intensitas sonikasi 50%. Formula optimum ini menghasilkan karakteristik
mikrostruktur yang berbeda dibandingkan sediaan basis (tanpa partikel padat) berdasarkan
hasil pengamatan TEM, mikroskop polarisasi dan mikroskop optik, nilai potensial zeta -7,87 ±
0,12, pH sediaan 5,17 ± 0,03 dan viskositas 2,04 ± 0,01 cPs serta hasil spektrum FTIR yang
menunjukkan adannya interaksi elektrostatik dan ikatan hidrogen antara partikel padat dan
kitosan yang memainkan peran penting dalam pembentukan NEPEDKT. Stabilitas fisik
sediaan optimum NEPEDKT stabil pada suhu penyimpanan 4 ± 2°C selama 13 minggu
pengamatan. NEPEDKT memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
ekstrak yaitu berturut-turut 204,76 ± 3,57 mg AEAC/g dan 176,65 ± 2,86 mg AEAC/g, dengan
aktivitas antibakteri kategori kuat yaitu dengan nilai zona hambat 16,27 ± 0,03 mm pada S.
epidermidis, 14,81 ± 0,10 mm pada S. aureus dan 12,9 ± 0,05 mm pada C. acnes. Kapasitas
inhibisi tirosinase 1 g sediaan NEPEDKT setara dengan kapasitas inhibisi tirosinase 398 ± 3,48
mg asam kojat. Uji permeasi kulit secara in vitro menunjukkan persentase 62,79% ± 0,08
selama 240 menit. Hasil uji keamanan menunjukkan NEPEDKT aman pada konsentrasi
maksimal 300 µg/mL sedangkan EDKT sampai 500 µg/mL. Konsentrasi rotenon yang
digunakan sebagai penginduksi ROS adalah 450 µM. Hasil penghambatan ROS pada sel
Fibroblas NIH/3T3 menunjukkan bahwa NEPEDKT memiliki kemampuan menghambat stres
oksidatif lebih tinggi di bandingkan EDKT. Masing-masing NEPEDKT secara berurutan pada
konsentrasi 260 dan 280 µg/mL memiliki persen viabilitas sel 70,7 ± 5,7% dan 73,5 ± 5,2%
terhadap kelompok yang tidak diberi perlakuan. Kesimpulan: Formula optimum NEPEDKT
memiliki ukuran globul 183,9 ± 1,14 nm dengan dengan IP 0,230 ± 0,01 serta berpotensi untuk
mengatasi maskne.