










Salah satu teknologi yang dikejar pada pesawat tempur adalah teknologi struktur dan material pesawat. Material yang digunakan dan konfigurasi struktur yang dipilih, serta ukuran geometri struktur merupakan penentu kinerja struktur. Material dan konfigurasi yang unggul, serta ukuran geometri struktur yang tepat menghasilkan struktur yang effisien.
Pada penelitian doktor ini dilakukan pengembangan konfigurasi baru struktur sayap pesawat tempur dengan material komposit yang memerhatikan kendala kegagalan statik, tekuk, dan aeroelastik. Konfigurasi baru tersebut adalah konfigurasi Anisogrid. Penggunaan konfigurasi struktur sayap Anisogrid dan optimasi geometri serta pengaturan/tailoring arah serat komposit diharapkan menghasilkan sayap yang mempunyai performa struktur yang lebih baik dibanding performa struktur konfigurasi sayap konvensional.
Proses pengembangan struktur sayap pesawat tempur dimulai dengan merancang beban yang bekerja pada pesawat. Selanjutnya, performa struktur terhadap beban statik, kestabilan tekuk, dan aeroelastik pada konfigurasi konvensional dan Anisogrid dianalisis. Perbandingan kedua konfigurasi dilakukan setelah optimasi dimensi geometri, yang bertujuan meminimalkan berat struktur dengan tetap memenuhi kriteria kegagalan struktur. Kriteria tersebut meliputi strain maksimum, faktor tekuk, dan kecepatan flutter. Optimasi geometri dilakukan untuk memastikan perbandingan lebih proporsional, dengan kedua konfigurasi memiliki berat minimum dan mampu menahan kendala yang sama: statik, tekuk, dan flutter.
Berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang lebih banyak fokus pada optimasi struktur dengan kendala statik dan aeroelastik untuk konfigurasi struktur konvensional, penelitian ini memfokuskan optimasi pada konfigurasi struktur Anisogrid.