Gunung Seminung, terletak di selatan Danau Ranau, merupakan gunung pascakaldera
di Segmen Kumering, bagian dari Sesar Besar Sumatra. Potensi sistem
panas bumi di wilayah ini ditandai oleh manifestasi mata air panas di sekitar tepi
danau, bagian utara, dan barat gunung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
karakteristik hidrogeokimia fluida panas bumi, mengevaluasi proses bawah
permukaan, dan memvisualisasikan model hidrogeokimia Gunung Seminung. Data
diperoleh melalui survei lapangan dan studi terdahulu, meliputi pengukuran
parameter fisis air (temperatur, pH, TDS, salinitas, konduktivitas), analisis kimia
anion-kation, isotop stabil (?¹?O dan ?²H), alterasi mineral, serta survei gas tanah
(CO? dan Hg). Hasil penelitian menunjukkan manifestasi memiliki tipe air
bikarbonat yang terdilusi air meteorik. Diagram isotop stabil mengindikasikan
pengayaan isotop akibat interaksi fluida dengan batuan bawah permukaan. Struktur
geologi, seperti sesar Talang Kedu dan Wai Uluhan, menjadi jalur permeabilitas
fluida ke permukaan. Anomali Hg dan CO? di udara tanah ditemukan di desa Kota
Batu dan Talang Kedu, menunjukkan aktivitas hidrotermal. Kluster manifestasi di
bagian utara menunjukkan keluaran fluida melalui Sesar Wai Uluhan, sedangkan
kluster barat dipengaruhi oleh Sesar Talang Kedu. Air tanah berasal dari puncak
Gunung Seminung pada elevasi sekitar 1547 – 1597 mdpl yang meresap pada
kedalaman dangkal. Air bikarbonat kemudian mengalir dari elevasi tinggi ke
elevasi rendah dan muncul sebagai mata air panas pada pinggir danau. Mata air ini
keluar akibat zona depresi dari Gunung Seminung dengan Danau Ranau. Mata air
panas yang muncul pada sistem panas bumi ini merupakan outflow pada sistem.
Sebaran temperatur bawah permukaan memiliki estimasi kedalaman reservoir
berada pada sekitar – 677 hingga – 725 mdpl.