digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gunung Seminung, terletak di selatan Danau Ranau, merupakan gunung pascakaldera di Segmen Kumering, bagian dari Sesar Besar Sumatra. Potensi sistem panas bumi di wilayah ini ditandai oleh manifestasi mata air panas di sekitar tepi danau, bagian utara, dan barat gunung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik hidrogeokimia fluida panas bumi, mengevaluasi proses bawah permukaan, dan memvisualisasikan model hidrogeokimia Gunung Seminung. Data diperoleh melalui survei lapangan dan studi terdahulu, meliputi pengukuran parameter fisis air (temperatur, pH, TDS, salinitas, konduktivitas), analisis kimia anion-kation, isotop stabil (?¹?O dan ?²H), alterasi mineral, serta survei gas tanah (CO? dan Hg). Hasil penelitian menunjukkan manifestasi memiliki tipe air bikarbonat yang terdilusi air meteorik. Diagram isotop stabil mengindikasikan pengayaan isotop akibat interaksi fluida dengan batuan bawah permukaan. Struktur geologi, seperti sesar Talang Kedu dan Wai Uluhan, menjadi jalur permeabilitas fluida ke permukaan. Anomali Hg dan CO? di udara tanah ditemukan di desa Kota Batu dan Talang Kedu, menunjukkan aktivitas hidrotermal. Kluster manifestasi di bagian utara menunjukkan keluaran fluida melalui Sesar Wai Uluhan, sedangkan kluster barat dipengaruhi oleh Sesar Talang Kedu. Air tanah berasal dari puncak Gunung Seminung pada elevasi sekitar 1547 – 1597 mdpl yang meresap pada kedalaman dangkal. Air bikarbonat kemudian mengalir dari elevasi tinggi ke elevasi rendah dan muncul sebagai mata air panas pada pinggir danau. Mata air ini keluar akibat zona depresi dari Gunung Seminung dengan Danau Ranau. Mata air panas yang muncul pada sistem panas bumi ini merupakan outflow pada sistem. Sebaran temperatur bawah permukaan memiliki estimasi kedalaman reservoir berada pada sekitar – 677 hingga – 725 mdpl.