Pengembangan teknologi penyimpanan dan konversi energi semakin penting untuk
sistem energi yang efisien dan ramah lingkungan. Salah satu komponen utama
adalah elektrolit padat. ?-Bi?O? memiliki konduktivitas ionik oksigen tinggi pada
suhu tinggi, tetapi kestabilannya terbatas di atas 730°C. Penelitian ini menggunakan
Gaussian Process Regression (GPR) untuk membangun model potensial berbasis
machine learning dalam menganalisis interaksi atomik kompleks. Optimalisasi
dopan kationik dilakukan untuk meningkatkan konduktivitas ionik. Hasilnya
menunjukkan akurasi tinggi dalam memprediksi energi dengan sebagian besar nilai
MAE mendekati nol. Analisis MSD menunjukkan bahwa pada Bi?.?Y?.?O?, dopan
yttrium meningkatkan mobilitas bismut akibat kekosongan oksigen, sedangkan
pada BiYO?, dopan yttrium meningkatkan mobilitas oksigen secara signifikan.
Konduktivitas ionik tertinggi dicapai pada BiYO? (3.3489 × 10²¹ S/m), terutama
dari ion oksigen. Bi?.?Y?.?O? memiliki konduktivitas ionik 1.4546 × 10²? S/m
dengan kontribusi oksigen, bismut, dan yttrium. Bi?O? tanpa vacancy memiliki
konduktivitas ionik 9.3168 × 10¹? S/m pada 700 K, meningkat menjadi 1.2825 ×
10²? S/m pada 1000 K, menunjukkan peningkatan mobilitas ion oksigen dan bismut.
Vacancy bismut menunjukkan konduktivitas ionik lebih rendah pada 700 K (3.9419
× 10¹? S/m) tetapi meningkat hingga 5.1150 × 10²? S/m pada 1000 K,
mengindikasikan pengaruh suhu terhadap mobilitas ion. Dopan yttrium pada
konsentrasi tinggi terbukti efektif meningkatkan mobilitas ion oksigen. Studi lebih
lanjut dengan variasi komposisi dan kondisi operasional diperlukan untuk
pemahaman yang lebih mendalam.