Anura merupakan salah satu kelompok hewan yang memiliki peranan penting pada ekosistem. Namun, peranan tersebut terancam hilang karena semakin menurunnya populasi anura. Hilangnya habitat merupakan salah satu penyebab dari menurunnya populasi anura dan hal ini disebabkan oleh perubahaan penggunaan lahan yang terjadi. Gunung Muria merupakan gunung di Jawa Tengah yang memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi namun hal ini terancam akibat perubahan penggunaan lahan yang terus terjadi. Hal ini berarti juga mengancam keberadaan komunitas anura disana dan juga berpotensi mengubah struktur, komposisi serta distribusi dari komunitas anura itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendekskripskan struktur dan komposisi komunitas anura di berbagai tipe penggunaan lahan di Gunung Muria, menentukan pengaruh perbedaan tipe penggunaan lahan terhadap struktur dan komposisi komunitas anura di Gunung Muria, serta menentukan distribusi kekayaan jenis anura di Gunung Muria terhadap tipe penggunaan lahan. Pengambilan data dilakukan pada 19 stasiun penelitian yang tersebar diantara empat tipe penggunaan lahan yaitu hutan agroforestri kopi, ladang/kebun campuran, sawah, dan permukiman. Pengambilan data dilakukan pada empat tahapan waktu dari Desember 2023 - Mei 2024. Pengambilan data amfibi dilakukan dengan metode Visual Encounter Survey yang dilakukan pada garis transek sepanjang 100 – 300 m. Hasil dari data ini kemudian akan dianalisis untuk mendeskripsikan struktur dan komposisi komunitas. Metode Maximum Entropy digunakan untuk memprediksi distribusi dari anura yang kemudian akan digabungkan hasil permodelannya untuk menghasilkan estimasi kekayaan jenis. Sebanyak enam suku dan sepuluh jenis anura ditemukan di kawasan Gunung Muria, Jawa Tengah pada penelitian ini dengan jenis yang paling melimpah adalah Fejervarya limnocharis. Kekayaan jenis tertinggi dimiliki oleh penggunaan lahan sawah, sedangkan kemerataan jenis tertinggi terdapat pada penggunaan lahan ladang/kebun campuran. Perbedaan penggunaan lahan berpengaruh signifikan terhadap komposisi komunitas anura namun tidak pada strukturnya. Kekayaan jenis tertinggi berdasarkan hasil permodelan Maximum Entropy terdistribusi pada penggunaan lahan hutan agroforestri kopi. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai deskripsi awal untuk keanekargaaman anura di Gunung Muria dan juga sebagai pertimbangan untuk konservasi anura.