Deteksi anomali pada data pembacaan meter listrik berbasis Automatic Meter
Reading (AMR) menjadi penting untuk mendeteksi penyimpangan seperti
pencurian listrik atau kesalahan teknis pada peralatan. Penelitian ini berfokus pada
penerapan dan analisis tiga pendekatan utama, yaitu One-Class SVM (OCSVM),
Deep Support Vector Data Description (DeepSVDD), dan Autoencoder dalam
mendeteksi anomali pada dataset listrik dengan skenario standalone maupun
hybrid. Dataset yang digunakan berisi data time-series yang mencakup fitur
tegangan, arus, sudut arus, serta informasi tambahan seperti tarif pelanggan. Tujuan
penelitian adalah mengevaluasi efektivitas masing-masing model standalone dalam
mendeteksi anomali dan mengusulkan metode perbaikan melalui kombinasi dengan
model Random Forest serta penambahan fitur berupa skor anomali dan fitur
temporal.
Pada skenario pertama OCSVM diterapkan sebagai model standalone. Model ini
menunjukkan performa yang moderat dalam deteksi anomali. Pendekatan kedua
menggunakan DeepSVDD, model berbasis neural network yang mempelajari
representasi laten dari data normal dan meminimalkan jarak ke centroid dalam
ruang fitur laten. Model ini memberikan fleksibilitas lebih besar dalam menangkap
pola kompleks dibandingkan OCSVM. Pendekatan ketiga menggunakan
Autoencoder, yang melibatkan rekonstruksi data input dan menghitung error
rekonstruksi sebagai skor anomali. Autoencoder memberikan kemampuan yang
baik dalam menangkap pola hubungan antar fitur.
Sebagai langkah perbaikan, masing-masing pendekatan standalone diintegrasikan
dengan model Random Forest. Pada pendekatan ini, skor anomali yang dihasilkan
oleh model standalone ditambahkan sebagai fitur baru pada data validasi dan tes,
kemudian digunakan untuk melatih Random Forest sebagai model klasifikasi akhir.
Random Forest dipilih karena kemampuannya menangani data dengan distribusi
tidak seimbang serta memberikan probabilitas klasifikasi yang dapat dievaluasi
menggunakan metrik seperti AUC-ROC. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa
kombinasi model standalone dengan Random Forest memberikan peningkatan
yang signifikan dalam performa, terutama dalam metrik seperti precision, recall,
dan F1-score serta perbaikan kinerja pada False Positive dan False Negative. Model
ii
DeepSVDD dengan Random Forest secara umum menunjukkan hasil terbaik
menggunakan data tes dengan Accuracy 0.9805, Precision 0.9805, Recal 0.9804
dan F1-Score 0.9805 dengan AUC 0.9946, menunjukkan bahwa DeepSVDD lebih
stabil dalam menghadapi data baru dan lebih baik dalam menangkap representasi
anomali.