Rekonfigurasi Penyulang pada sistem distribusi masih dilakukan secara manual oleh Dispatcher. Optimalisasi jaringan distribusi dengan teknologi ADMS dan SCADA diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem distribusi di Gardu Induk Gandul, Jakarta Selatan. Perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory digunakan sebagai pengganti fungsi ADMS, sementara DTS SCADA digunakan untuk simulasi otomatisasi. Automasi Optimal Feeder Reconfiguration (OFR) bekerja dengan mendeteksi kondisi beban secara real-time dan secara otomatis merekonfigurasi penyulang untuk mendukung Smart Grid Distribusi. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk mengurangi rugi-rugi daya, menjaga kualitas tegangan, serta memastikan keseimbangan beban penyulang, terutama dalam kondisi kontingensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rugi-rugi daya di Gardu Induk Gandul berhasil ditekan sebesar 15,4%, atau 11,66 MWh, dari total kerugian harian sebesar 75,8 MWh. Tegangan di Gardu Distribusi tetap terjaga dalam rentang 19.8 kV hingga 20.5 kV. Dalam kondisi normal, sistem automasi OFR dapat melakukan switching dengan durasi rata-rata 8 detik tanpa kedip. Sementara itu, dalam kondisi kontingensi di Penyulang Buyut, sistem OFR berfungsi bersamaan dengan sistem FLISR yang ada, menghasilkan first time recovery dalam waktu 53 detik. Selain itu, dalam kondisi kontingensi, OFR berhasil mengurangi arus pada Penyulang Express Krukut dari 274,1 Ampere menjadi 183,9 Ampere, menunjukkan kontribusi signifikan dalam meningkatkan stabilitas dan efisiensi jaringan distribusi.