








Penelitian ini mengkaji proses inovasi sosial dalam konteks desa membangun,
dengan studi kasus di Kampung Adat Yoboi, Kabupaten Jayapura. Kampung Adat
Yoboi merupakan salah satu kampung adat dengan potensi unik, seperti ragam
jenis hutan sagu, wisata berbasis alam dan budaya, juga pada kegiatan literasi.
Tetapi kampung ini masih tergolong desa tertinggal, padahal jika dilihat
berbanding terbalik dengan potensi yang dimiliki oleh kampung. Berdasarkan hal
tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana inovasi sosial
dapat mendorong pembangunan desa, sesuai dengan amanat UU No. 6 Tahun
2014 tentang Desa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan pengumpulan data
primer melalui wawancara semi terstruktur, pengumpulan data sekunder, dan juga
observasi. Adapun analisis dilakukan secara kualitatif agar dapat mengetahui
proses inovasi sosial yang terjadi melalui agen, kelembagaan dan legitimasi, serta
perubahan sosial yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi
sosial di Kampung Adat Yoboi melibatkan berbagai aktor, termasuk pihak
pemerintah, non-pemerintah dan masyarakat, dalam menciptakan solusi yang
berkelanjutan untuk permasalahan lokal. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
keberhasilan pembangunan desa bergantung pada kombinasi pendekatan topdown dan bottom-up, tindakan kolektif, serta hubungan antara aktor lokal
(endogen) dan koneksi eksternal (eksogen).
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kampung Adat Yoboi, melalui
program inovasi sosial berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pengelolaan potensi lokal alam dan budaya, pelaksanaan festival tahunan, serta
pendidikan literasi. Namun tantangannya masih ada, seperti aksesibilitas yang
terbatas, keterbatasan infrastruktur, konflik antar aktor secara endogen, dan
orientasi kerja pada uang.