digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Kallista Adelia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan produksi daging ayam di Indonesia membawa ancaman serius berupa kemunculan penyakit zoonosis seperti Avian Influenza dan Campylobacteriosis yang menimbulkan risiko kesehatan pada manusia dan kerugian ekonomi yang besar bagi industri peternakan unggas. Sebagai solusi, protein kandidat vaksin glikokonjugat yang menargetkan virus H5N1 dan Campylobacter jejuni telah dikembangkan dan diproduksi pada penelitian sebelumnya. Akan tetapi, terdapat kendala dalam produksi kandidat vaksin, yaitu ketidakstabilan pertumbuhan kultur setelah induksi Isopropyl ?-d-1-thiogalactopyranoside (IPTG) dan kegagalan glikosilasi protein. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan metode penyiapan kultur optimal untuk produksi kandidat vaksin, dan (2) menentukan variasi suhu induksi, waktu induksi, dan strain E. coli untuk produksi dan glikosilasi kandidat vaksin. Pada penelitian ini, metode penyiapan kultur dengan hasil pengenceran bertahap (serial dilution) stok gliserol berhasil mengisolasi koloni dengan pertumbuhan yang lebih stabil. Namun, hasil uji pendahuluan terhadap analisis protein kandidat vaksin menggunakan Western Blotting menunjukkan bahwa protein yang dihasilkan tidak terglikosilasi. Untuk itu, uji optimasi kultur produksi menggunakan E. coli berbagai strain (E. coli BL21(DE3), Top10, Top10F’, dan SCM6) pada variasi suhu induksi (4 dan 16 jam) dan waktu induksi (30 dan 23°C) dilakukan untuk menemukan kondisi optimal produksi protein terglikosilasi. Uji pendahuluan menggunakan Dot Blotting selanjutnya dilakukan untuk mengeliminasi variasi suhu induksi yang dilakukan pada uji selanjutnya. Analisis protein hasil produksi menggunakan Western Blotting menunjukkan bahwa E. coli strain SCM6 dari stok fresh transformant dengan suhu induksi 30°C dan waktu induksi 4 jam memberikan efisiensi glikosilasi tertinggi sebesar 46% dibandingkan strain lainnya dengan suhu induksi serupa yang memiliki rentang 8 – 38%. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa produksi kandidat vaksin glikokonjugat menggunakan metode kultivasi E. coli SCM6 dengan: (1) metode penyiapan kultur hasil pengenceran bertahap (serial dilution) dari stok gliserol dan (2) dengan kultur stok fresh transformant kondisi kultivasi suhu induksi 30°C dan waktu induksi 4 jam, secara berturut-turut dapat memberikan kondisi pertumbuhan kultur yang stabil dan produksi glikoprotein/vaksin glikokonjugat terbaik.