Prioritas Pengembangan wisata di Desa Mandrajaya adalah Wisata Ekologi Mangrove seluas 5 Hektar, yang dimana secara makro sangat sedikit penyebarannya di Kawasan Geopark Ciletuh, sehingga sedang diupayakan untuk diperluas ekosistemnya untuk menjadi pelindung bagi Kawasan pesisir dari ancaman abrasi, tsunami, perubahan iklim. Dan aktifitas manusia. Amenitas dalam Kawasan wisata mangrove Mandrajaya yang dikelola oleh POKMASI (Kelompok Masyarakat Sadar Konservasi) ini telah mengalami kerusakan.
Meningkatkan ekosistem Mangrove (Biodiversity) untuk perlindungan kawasan pesisir Mandrajaya, merancang amenitas yang mendukung aktifitas serta mobilisasi masyarakat local maupun pengunjung, menata zona budaya (Culturediversity), dan Merancang fasilitas pendukung untuk mengexplorasi keragaman geologi (Geodiversity) disepanjang Kawasan pesisir cluster (F) mengungkap fenomena subdiksi purba.
Metode Perancangan dalam 3 tahapan yaitu : Pre – design Phase, Site Assessment (Inventaris tapak, pengumpulan data, dan data analisis) serta Design Phase oleh LaGro. Berdasarkan Hasil Penelitian, dibuatkan perencanaan dalam skala meso, dan skala Mikro.
Desa Mandrajaya memiliki keragaman Geologi disepanjang Kawasan pesisir, keanekaragaman hayati terutama mangrove, dan keanekaragaman budaya berupa budaya maritim. Hal tersebut menjadi Potensi yang harus dikembangkan agar Masyarakat mendapatkan keuntungan secara ekonomi dengan mempertahankan kekayaan alam yang dimiliki.