

BAB 1 Kevin Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Kevin Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Kevin Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Kevin Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Kevin Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Kevin Hermawan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam beberapa tahun terakhir, paduan entropi tinggi telah menjadi kategori
material yang banyak menarik perhatian para peneliti di berbagai bidang ilmu
material. Saat ini, paduan berbasis FeNiCrCo telah menjadi salah satu sistem
paduan entropi tinggi yang paling banyak diteliti dikarenakan kekuatan tarik dan
keuletannya yang sangat menjanjikan. Pada penelitian ini, dipilih penambahan Cu
pada paduan dengan komposisi ekuiatomik untuk meningkatkan sifat ketahanan
radiasi dan korosi yang lebih baik. Sifat mekanis paduan FeNiCrCoCu akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, seperti ukuran butir, laju regangan, dan
juga temperatur. Simulasi dinamika molekuler menjadi salah satu alat yang paling
efektif dan efisien untuk mempelajari sifat mekanis paduan pada berbagai variasi
ukuran butir, laju regangan, dan temperatur.
Simulasi dinamika molekuler diawali dengan konstruksi sampel polikristalin
FeNiCrCoCu dengan menggunakan perangkat lunak Atomsk untuk menyiapkan
paduan dengan berbagai variasi ukuran butir (4,8; 6,8; dan 9,0 nm). Simulasi
dilanjutkan dengan uniaxial tensile test yang dijalankan menggunakan perangkat
lunak large scale atomic/molecular massively parallel simulator (LAMMPS)
pada variasi kondisi laju regangan (0,001; 0,004; 0,01; dan 0,04 ps-1) serta
temperatur (100, 200, 300, 400, dan 500 K). Rangkaian simulasi ini akan
menghasilkan kurva stress-strain yang dapat dianalisis lebih lanjut untuk
memperoleh nilai modulus elastisitas, yield strength (YS), dan ultimate tensile
strength (UTS) dari paduan. Selain itu, dengan menggunakan perangkat lunak
OVITO, dipelajari juga transformasi fasa yang terjadi melalui fitur common
neighbor analysis (CNA) dan perilaku dislokasi melalui fitur dislocation analysis
(DXA) selama deformasi plastis berlangsung.
Hasil simulasi uniaxial tensile test menunjukkan bahwa kekuatan dan keuletan
paduan FeNiCrCoCu akan meningkat seiring dengan peningkatan ukuran butir
dari 4,8 nm, 6,8 nm, hingga 9,0 nm, dengan nilai UTS berturut-turut sebesar 4,70
GPa, 5,12 GPa, dan 5,91 GPa. Hasil CNA menunjukkan peningkatan rasio fasa
HCP pada ukuran butir yang lebih besar, yang mana berhubungan dengan
peningkatan kekuatan paduan. Hasil DXA menunjukkan pembentukan twinning
sebagai mekanisme deformasi yang dominan pada ukuran butir lebih besar, yang
mana berhubungan dengan peningkatan keuletan paduan. Kemudian, peningkatan
laju regangan dari 0,001 ps-1 hingga 0,04 ps-1 juga akan meningkatkan kekuatan
paduan, dengan nilai UTS meningkat dari 4,07 GPa hingga 6,93 GPa. Sementara
itu, peningkatan temperatur operasi dari 100 K hingga 500 K akan menurunkan
kekuatan paduan, dengan nilai UTS menurun dari 5,54 GPa hingga 4,79 GPa.