PLTU Tanjung Jati B Unit 3 dengan tipe boiler tangensial saat ini mengkonsumsi batubara dengan kalori di bawah desain (5618 kkal/kg dibandingkan spesifikasi 5900 kkal/kg). Kondisi ini menyebabkan pembentukan slagging yang cepat dan masif, mengakibatkan kerugian operasional sebesar 707.711 MWh selama tahun 2023 dengan kerugian mencapai Rp 840 Milyar berdasarkan pareto loss. Penelitian ini bertujuan mengurangi dampak slagging melalui pengujian efektivitas injeksi aditif.
Dua jenis aditif diuji dalam penelitian ini: Aditif A (MgO 42,42%, CaO 51,94%) dan Aditif B (MgO 95,26%). Injeksi aditif dilakukan dua kali sehari selama dua jam dengan jumlah 200 kg per injeksi. Parameter yang dianalisis meliputi parameter operasional boiler serta analisis bottom ash menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan X-ray Diffraction (XRD). Pengujian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perubahan struktur abu dasar serta peningkatan melting temperature abu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan aditif berdampak positif pada parameter operasi boiler dan mengurangi potensi slagging. Pengujian SEM mengungkap perubahan struktur abu menjadi lebih besar, dengan sifat melting temperature tinggi dan adhesi rendah. Pengujian XRD juga menunjukkan peningkatan melting temperature yang signifikan dari 1705oC menjadi 1716oC (Aditif A) dan 1817oC (Aditif B). Secara keseluruhan, Aditif B memberikan hasil yang lebih baik dalam mengurangi potensi slagging pada boiler Unit 3 tipe tangensial.