Kegagalan pada motor listrik dapat menyebabkan dampak yang sangat merugikan.
Kegagalan ini diperburuk dengan adanya kapasitasni parasit pada motor.
Kapasitansi parasit terjadi karena adanya kopling kapasitif antar logam yang
menjadi jalur listrik saat frekuensi tinggi. Penerapan catu daya inverter PWM
memungkinkan untuk dilakukanya perubahan frekuensi peralihan pada keluaran
inverter sehingga pada penelitian ini digunakan untuk melihat pengaruh frekuensi
terhadap kapasitansi parasit. Penentuan kapasitansi parasit yang digunakan pada
tesis ini dilakukan secara eksperimental dengan prosedur eksperiment yang terdiri
dari : a). mengatur konfigurasi antara inverter PWM ke motor uji b) melakukan
pengukuran tegangan dan arus: : tegangan mode umum dan tegangan poros, arus
bocor dan arus poros c) menghitung nilai kapasitansi parasit antara stator- rangka,
stator - rotor, dan rotor-rangka motor dengan menggunakan persamaan karakteristik
kapasitansi. Dari penelitian ini diketahui Frekuensi peralihan dan kecepatan motor
dapat mempengaruhi besaran dari kapasitansi parasit diantara frekuensi peralihan 4
kHz-14 kHz diperoleh hasil bahwa kapasitansi parasit tertinggi terdapat pada
hubungan stator-rangka dengan nilai frekuensi peralihan rata-rata tertinggi terdapat
pada 4kHz dengan nilai rata-rata kapasitansi 349,88 pF temuan ini sejalan dengan
penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Adapun saran untuk penelitian
selanjutnya dari penelitian ini agar dapat dijadikannya acuan dalam upaya
mengurangi kegagalan motor induksi yang dapat terjadi terlebih dalam kegagalan
Listrik. Salah satu penelitian lanjutan yang dapat diterapkan seperti menemukan
laminasi yang baik yang terdapat pada stator-frame. Hal ini dilakukan agar suatu
saat didapatkan suatu laminasi yang tepat agar dapat mengurangi nilai kapasitansi
hubungan stator-frame. Hal ini dilakukan karena sesuai hasil dari penelitian ini
didapatkan nilai kapasitansi parasit pada hubungan stator-frame memiliki nilai yang
tertinggi.