Sumber gerakan putar yang paling banyak digunakan dalam perindustrian adalah
motor induksi tiga fasa. Jika terjadi kesalahan dalam sistem motor induksi, maka
proses produksi menjadi terganggu. Oleh sebab itu, motor induksi membutuhkan
sistem pemantauan untuk mendeteksi kesalahan sejak dini. Sistem pemantauan
tersebut dapat dilakukan secara visual, dengan menggunakan sensor, dan dengan
memanfaatkan Industri 4.0.
Teknologi pendukung Industri 4.0 seperti cyber-physical system dapat dimanfaatkan
dalam sistem pemantauan motor induksi. Konsep cyber-physical system dapat digunakan
untuk membuat digtal twin dari montor induksi. Digital twin dibuat agar
motor dapat lebih mudah untuk dipantau dan dikendalikan.
Algoritma kecerdasan buatan yang digunakan pada sistem pemantauan motor induksi
tiga fasa untuk melakukan identifikasi kondisi motor adalah multilayer perceptron.
Kondisi motor yang diidentifkasi meliputi: motor bekerja normal, motor
sedang idle, kesalahan single phasing, kesalahan unbalanced voltage, kesalahan under
voltage, dan kesalahan phase reversal. Kondisi tersebut disimulasikan dengan
menggunakan dimmer pada setiap fasa input motor induksi. Parameter motor induksi
yang digunakan sebagai input model multilayer perceptron adalah besar arus
dan tegangan RMS dari setiap fasa input.
Dari hasil pengujian, sistem tidak dapat melakukan klasifikasi kondisi kesalahan
phase reversal karena kondisi tersebut memiliki respon arus dan tegangan RMS
yang sama dengan kondisi normal. Berdasarkan hasil pengujian, jika kondisi phase
reversal tidak diikutsertakan, sistem dapat melakukan klasifikasi kondisi motor induksi
tiga fasa dengan akurasi sebesar 92,64%.