2007 TA PP MUHAMMAD FAHMI SOFWAN 1-COVER.pdf
2007 TA PP MUHAMMAD FAHMI SOFWAN 1-BAB1.pdf
2007 TA PP MUHAMMAD FAHMI SOFWAN 1-BAB2.pdf
2007 TA PP MUHAMMAD FAHMI SOFWAN 1-BAB3.pdf
2007 TA PP MUHAMMAD FAHMI SOFWAN 1-BAB4.pdf
2007 TA PP MUHAMMAD FAHMI SOFWAN 1-BAB5.pdf
2007 TA PP MUHAMMAD FAHMI SOFWAN 1-PUSTAKA.pdf
Abstrak:
Kota Bandung bagian Selatan diarahkan peruntukan guna lahannya sebagian besar untuk guna lahan permukiman dan penempatan kawasan pusat primer Gedebage berdasarkan RTRW Kota Bandung tahun 2013 sebagai daya tarik perkembangan wilayah. Kota Bandung Bagian Selatan sendiri memiliki arahan pengembangan terhadap kawasan industri. Kawasan industri menengah dan besar yang tidak berwawasan lingkungan di kawasan ini, direncanakan hingga tahun 2013 untuk dapat dikeluarkan dari Bandung Bagian Selatan. Hanya industri kecil dan menengah yang berwawasan lingkungan yang dipertahankan selama tidak menimbulkan dampak negatif.
Sebagian besar Kota Bandung bagian Selatan sendiri hingga saat ini belum dilayani oleh suatu sistem penyediaan air bersih publik. Diawali dengan eksploitasi yang berlebihan pada pemakaian sumberdaya air tanah akhirnya menyebabkan penurunan permukaan air tanah yang cukup drastis. Pemanfaatan air tanah telah menunjukan dampak negatif berupa degradasi kuantitas dan kualitas sumberdaya tersebut serta lingkungan sekitar. Saat ini tingkat produksi air tanah yang menurun drastis menimbulkan kemungkinan sumber air tanah dan mata air menjadi tidak ekonomis untuk dimanfaatkan.Sehingga perlu dilakukan perencanaan air bersih sistem publik yang ditujukan untuk kawasan Bandung Bagian Selatan. Dengan keadaan pelayanan dari PDAM yang terbatas saat ini, dalam hal pembangunan infrastruktur baru memerlukan analisis kelayakan, salah satunya adalah analisis kelayakan finansial.
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan finansial pengembangan infrastruktur air bersih dalam rangka menunjang perkembangan Kota Bandung Bagian selatan yang belum mendapatkan pelayanan air bersih PDAM.
Kajian kelayakan menggunakan alat analisis yaitu Net Present Value (NPV) sebagai alat untuk menentukan layak tidaknya perencanaan yang dilakukan. Kajian Kelayakan dalam studi ini lebih dititikberatkan kepada pemenuhan permintaan pelayanan air bersih skala perkotaan sebagai bentuk perluasan pelayanan air bersih di Kota Bandung.
Berdasarkan hasil analisis Net Present Value (NPV) yang dilakukan, diketahui bahwa penyediaan prasarana air bersih skala perkotaan yang direncanakan dapat dikatakan layak secara finansial untuk dilaksanakan.