digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sektor agribisnis merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar kedua pada perekonomian Indonesia. Namun, beberapa masalah masih ditemukan di dalam sektor ini, salah satu nya yaitu kesejahteraan petani sebagai pemasok. Untuk menanggapi masalah tersebut, melibatkan petani ke dalam rantai nilai bisnis merupakan suatu cara baru untuk mencapai tujuan social dan ekonomi, menggunakan konsep bisnis baru yaitu inklusif bisnis. Di dalam inklusif bisnis, diperlukan adanya kolaborasi. Selain itu, nilai yang dipersepsikan oleh petani harus dirasakan oleh kedua pihak dan juga, membutuhkan rasa percaya dan komitmen antara pembeli dengan pemasok. Tetapi, hasil dari penelitian sebelumnya, petani sulit untuk percaya pada pembelinya. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan dimensi dari rasa percaya yang didapat dari petani dan mitra serta untuk mengetahui pengaruh dari persepsi nilai, rasa percaya dan komitmen terhadap kolaborasi. Oleh karena itu, exploratory sequential mixed method dilakukan. Pertama, studi eksporlari digunakan untuk mendapatkan dimensi rasa percaya dan setelah itu instrument ini akan dikembangkan. Kedua, melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner berbasis survey yang disebar kepada petani di Cianjur, Bandung Barat dan Garut. Partial Least Square – SEM (PLS-SEM) digunakan untuk menganalisis data kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa petani bisa memiliki rasa percaya selama mitra memberikan informasi yang jelas serta memberikan informasi penting pada petani. Selain itu, mitra juga harus memberikan bukti nyata terhadap hasil yang dijanjikan. Kemudian, nilai emosional merupakan satu-satunya faktor yang mamiliki efek positif terhadap rasa percaya sedangkan nilai fungional dan nilai emosional mampu memicu petani untuk memiliki komitmen. Komitmen terbukti memiliki hubungan positif terhadap kolaborasi, sedangkan ditemukan hubungan negatif antara rasa percaya dan kolaborasi.