Penelitian ini mengembangkan sistem pengisian daya nirkabel (Wireless Power Transfer/WPT) berbasis metode kopling resonansi magnetik untuk kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Sistem ini dirancang untuk mengatasi keterbatasan pengisian daya konduktif, seperti keausan kabel, risiko korsleting, dan ketidaknyamanan pengguna. Dengan memanfaatkan frekuensi resonansi standar 85 kHz dan topologi kompensasi Series–Series (SS), sistem dirancang untuk memastikan efisiensi tinggi dalam berbagai kondisi operasional. Melalui simulasi gabungan menggunakan Ansys Maxwell dan MATLAB Simulink, performa sistem dievaluasi berdasarkan efisiensi transfer daya (%PTE) pada kondisi koil sejajar (aligned) dan tidak sejajar (misaligned). Hasil simulasi menunjukkan efisiensi maksimum 97,50% pada kondisi sejajar (???? = 0,95) dan efisiensi sebesar 81,77% pada kondisi misalignment (???? = 0,4), yang memenuhi standar SAE J2954.
Studi kasus menggunakan Hyundai Ioniq 5 sebagai referensi desain, dengan pad melingkar berdiameter 30 cm, 20 lilitan, material inti ferrite (permeabilitas relatif 2400), serta material shielding ferrite (permeabilitas relatif 1000) yang mampu mengurangi kebocoran medan magnet hingga 59,45%. Analisis lebih lanjut menyoroti sensitivitas efisiensi sistem terhadap misalignment. Selain itu, penelitian ini merekomendasikan pengembangan desain untuk jenis EV lainnya melalui penyesuaian geometri pad, material shielding, dan konfigurasi kumparan guna memastikan kompatibilitas dan efisiensi optimal. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung percepatan adopsi EV di Indonesia melalui pengembangan infrastruktur SPKLU berbasis WPT yang andal, efisien, dan ramah lingkungan.