Mobilitas telah berkembang sebagai perspektif baru dalam ilmu sosial yang mengkritik batasan imajinatif geografis dalam menciptakan batasan ruang sebagai wadah untuk proses sosial dilihat sebagai sesuatu yang ‘stabil’ sehingga terbentuk ilmu sosial yang ‘statis’ terikat pada ruang. Hingga saat ini, literatur mobilitas masih berkembang dan dalam membahas berbagai kerangka ataupun metodologi untuk mendeskripsikan fenomena mobilitas. Meskipun demikian, literatur mobilitas yang berkembang memiliki permasalahan dalam menjelaskan keterhubungan mobilitas fisik ‘spasial’ dan mobilitas sosial. Maka dari itu, menanggapi adanya permasalahan teoritis dalam paradigma mobilitas yang baru, penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tersebut dengan menggunakan pendekatan teori-jejaring aktor. Pengayaan ini diuji melalui kasus empiris dengan mengamati pola mobilitas yang terjadi di Kampung Adat Cireundeu. Pemilihan kasus didasari dengan adanya berbagai literatur masyarakat adat yang dibahas melalui perspektif mobilitas seringkali berkaitan dengan pendekatan spasial. Sehingga studi empiris ini relevan dan menarik untuk dibahas dalam perspektif mobilitas. Dalam penelitian ini, pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, obeservasi, serta data sekunder. Terdapat adanya pola mobilitas Kampung Adat Cireundeu dengan pola series of coexistence dan series of succession yang berkaitan dengan konstruksi teritori. Hal ini ditunjukkan adanya intensitas pola mobilitas ‘localizing’ dan ‘relatively scalling’ yang dilakukan berbagai akor human - non human di Kampung Adat Cireundeu. Lebih jauh, penelitian ini menunjukkan bahwa Kampung Adat Cireundeu terbentuk dari proses collecting statements, yakni interaksi dan negosiasi aktor human-nonhuman dalam jaringan yang lebih luas. Hasil penelitian menunjukkan pembahasan mobilitas fisik ‘spasial’ dan mobilitas sosial secara relasional melalui konsep asosiasi dalam memberikan kontribusi teoritis pada perspektif mobilitas melalui pendekatan ANT. Selain itu, penelitian ini juga memberikan pengayaan secara praktis terhadap kasus empiris untuk memahami dinamika mobilitas dalam menjaga keberlangsungan konstruksi teritori pada fenomena Kampung Adat Cireundeu.