Pertahanan nasional berfungsi sebagai garda utama dalam melindungi keutuhan wilayah dan keamanan bangsa dari berbagai ancaman. Dinamika lingkungan strategis menuntut pembaruan dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor pertahanan untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. Praktik kepemimpinan sangat penting dalam mencapai efektivitas organisasi, terutama dalam industri strategis seperti manufaktur penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi praktik pengembangan kepemimpinan pada industri manufaktur penerbangan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai program pengembangan kepemimpinan. Penelitian ini mengumpulkan data primer dan sekunder serta menganalisis data kualitatif yang dikumpulkan untuk menggali lebih dalam proses yang mendasarinya, memberikan interpretasi kontekstual yang lebih kaya dari fenomena yang diamati. Penelitian ini mengumpulkan data kualitatif dengan melakukan wawancara dengan para pemangku kepentingan dalam pengembangan kepemimpinan di perusahaan. Pengumpulan data mencakup demografi dan wawasan berharga dari setiap pemangku kepentingan dan didokumentasikan melalui transkrip dan catatan. Tahap analisis kualitatif menggunakan NVivo untuk pengkodean dan tema yang akan menghasilkan ekstraksi kode dan tema dari wawancara yang akan memberikan wawasan mendalam melalui identifikasi tema utama dan subtema, pemetaan kode dan kategorisasi data, analisis konteks dan hubungan, dan visualisasi data.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat sejumlah tantangan dalam pelaksanaan program ini, antara lain tidak adanya evaluasi terukur, kurangnya konsistensi prosedur, pelaksanaan yang kurang mendalam, dan kurang optimalnya pemanfaatan teknologi pembelajaran. Kelemahan-kelemahan ini membatasi kemampuan organisasi untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan jangka panjang. Berdasarkan analisis temuan, peluang untuk pengembangan program mencakup penyusunan kerangka evaluasi yang terukur, pengembangan kerangka kerja terstandarisasi, dan penerapan mekanisme umpan balik holistik. Selain itu, peningkatan sistem manajemen pembelajaran untuk menghadapi era digital menjadi prioritas untuk memaksimalkan pembelajaran yang efektif dan efisien.