digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pengelolaan waduk adalah perubahan tata guna lahan yang terjadi di Daerah Tangkapan Air (DTA) waduk tersebut. Perubahan tata guna lahan merupakan salah satu dampak dari aktivitas manusia. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan pemukiman baru juga bertambah. Perubahan area lahan dari hutan ke non hutan dan pertanian ke non pertanian tentunya akan berpengaruh besar terhadap erosi lahan di suatu Daerah Tangkapan Air (DTA) sehingga memicu peningkatkan volume sedimen yang masuk ke waduk. Maksud dan tujuan dari penelitian adalah mengkaji pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap sedimentasi di DTA Waduk Darma sehingga diketahui usia guna waduk Darma berdasarkan inflow sedimen penggunaan lahan. Pemodelan sedimentasi pada studi dilakukan dilakukan dengan menggunakan software SSIIM-2 (Sediment Simulation in Intakes with Multiblock Option). Debit yang menjadi input pada pemodelan SSIIM pada studi ini adalah debit aliran pada masing-masing sungai yang menjadi inflow Waduk Darma yang dianalisis dengan metode NRECA dan dibagi pada masing-masing sub DAS berdasarkan luas area tangkapan air/sub DAS masing-masing. Dari hasil simulasi aliran dan sedimentasi dengan menggunakan debit bulanan selama 7 tahun dari tahun 2012 sampai dengan 2018, didapatkan penambahan volume sedimen rata-rata sebesar 356,358.420 m3/tahun. Dari hasil analisis distribusi sedimentasi terhadap posisi tampungan mati di waduk yaitu pada elevasi +693,540, didapatkan bahwa dari total sedimen yang masuk ke Waduk Darma, hanya sebesar 3,667% yang sampai pada elevasi tampungan mati yang berada di area hilir waduk. Hasil tersebut nantinya dapat digunakan untuk menentukan pola penanganan sedimentasi yang tepat serta dapat digunakan untuk analisis laju sedimentasi waduk terhadap kapasitas tampungan mati pada studi selanjutnya.