digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tujuan suatu proyek adalah dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu, biaya, dan mutu yang telah ditentukan. Tahap awal dalam proyek konstruksi adalah tahap perencanaan, dimana dirancang suatu desain arsitektur dan struktur bangunan tersebut. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana kita menentukan desain struktur yang optimal dengan mempertimbangkan beberapa kriteria yang diinginkan, seperti estimasi biaya konstruksi, jadwal pelaksanaan, efektivitas struktur dan metode pelaksanaan yang akan digunakan. Seringkali pengambilan keputusan ini pada saat proses pembangunan dilakukan secara apa adanya. Hal ini dapat berakibat tidak terpenuhinya tujuan awal suatu proyek yang telah ditetapkan. Pada kondisi seperti inilah dilakukan optimasi alternatif desain melalui analisis pengambilan keputusan. Tugas akhir ini membahas bagaimana mendapatkan desain struktur yang optimal dari kombinasi material dan metode pelaksanaannya. Pemilihan keputusan dilakukan dengan cara menetapkan berbagai variabel-variabel keputusan yang dirasakan berpengaruh secara keseluruhan terhadap proses pembangunan, yaitu estimasi biaya konstruksi, jadwal pelaksanaan, efektivitas struktur dan metode pelaksanaan yang akan digunakan . Langkah selanjutnya setelah melakukan analisis tiap variabel keputusan adalah menentukan bobot variabel yang ditetapkan untuk pengambilan keputusan. Penentuan bobot variabel ini sangatlah subjektif, berdasarkan keinginan pengambil keputusan. Oleh karena itu, dilakukan beberapa alternatif bobot variabel. Dari penetapan dan penentuan variabel keputusan iniah kita bisa mendapatkan suatu pengambilan keputusan dengan beberapa kriteria yang dikehendaki sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang optimum. Hasil dari penulisan tugas akhir ini adalah mendapatkan desain struktur yang terbaik dengan analisa pengambilan keputusan berdasarkan bobot variabel yang ditentukan. Dan dapat terlihat dalam pengolahan data, solusi yang dihasilkan bisa berbeda bila penilaian kriteria variabel keputusan (bobot) diubah. Selain itu, nilai tertinggi dalam suatu variabel pengambilan keputusan belum tentu menjadikan pilihan tersebut yang terbaik bila ditinjau pengambilan keputusan multi kriteria.