digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ozonisasi pada air dapat menghasilkan LMW, yang merupakan senyawa yang dapat dengan mudah digunakan dan dimanfaatkan untuk proses metabolisme oleh mikroorganisme. Pada penelitian ini diteliti konsentrasi sisa ozon dan pembentukan aldehid setelah proses pradesinfeksi dan desinfeksi dengan ozon, pada berbagai kondisi pH dan waktu kontak. Sample air yang digunakan pada penelitian berasal dari unit prasedimentasi dan filtrasi instalasi PDAM Dago. Ozonisasi dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan kontaktor sistem batch dengan volume 7 liter. Pengukuran dilakukan pada waktu kontak 3,5 dan 10 menit, pada berbagai kondisi pH. Konsentrasi sisa ozon terlarut pada sampel air dipengaruhi oleh kandungan inhibitor reaksi berantai, yaitu karbonat dan alkohol primer. Pada proses ozonisasi sampel air dari unit filtrasi dalam kondisi pH asam dan netral terdapat kecenderungan % normalisasi aldehid yang terdeteksi menurun hingga menit ke-10. Pada proses ozonisasi sampel air dari unit prasedimentasi % normalisasi aldehid yang terdeteksi cenderung mengalami kenaikan hingga menit ke-10, hasil tersebut dipengaruhi oleh kuantitas kandungan NOM yang bersifat hidrophobik yang dominan pada unit prasedimentasi. Aldehid yang terbentuk terdiri dari 8 jenis, namun yang diketahui dapat menimbulkan efek kesehatan adalah hexanal. Pada sampel air dari unit filtrasi dengan CT dibawah 0,08 mg.menit/L pada pH basa, serta pada sampel air dari unit prasedimentasi dengan CT dibawah 0,2 mg.menit/L yang terjadi pada pH basa dan asam aldehid tidak terdeteksi, sedangkan pada kondisi pH netral aldehid terdeteksi pada setiap penambahan waktu kontak. Pembentukan aldehid dipengaruhi oleh jenis dan kuantitas prekursor yang ada serta konsentrasi dan waktu kontak ozonisasi, sedangkan pengaruh pH hanya signifikan pada waktu kontak 3 menit. Pada penelitian ini juga dibuktikan terjadinya pertumbuhan kembali (regrowth) mikroorganisme berupa bakteri coli, akibat terbentuknya LMW organik.