COVER - Alwise Vrince Chitra Japardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Alwise Vrince Chitra Japardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Alwise Vrince Chitra Japardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Alwise Vrince Chitra Japardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Alwise Vrince Chitra Japardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Alwise Vrince Chitra Japardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Alwise Vrince Chitra Japardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Alwise Vrince Chitra Japardi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Penggunaan mesin perkakas mempunyai dampak yang signifikan terhadap produktivitas dalam industri manufaktur sejak revolusi industri. Manajemen peralatan mesin adalah kunci dalam mengurangi waktu henti mesin dan biaya pemeliharaan, sehingga dapat menghasilkan mutu dan kualitas produk akhir yang baik secara terus-menerus. Dalam konteks ini, pengembangan metode pengukuran kesalahan geometrik pada mesin CNC menjadi poin penting untuk menjaga keakuratan dan presisi produksi.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesalahan geometrik pada sumbu X dan Y di seluruh bidang kerja mesin CNC milling menggunakan alat ukur double ballbar (DBB). Pengukuran dilakukan pada 18 titik koordinat pada bidang XY mesin CNC, dengan mempertimbangkan variasi kecepatan makan pada satu tingkat kecepatan optimal untuk pengukuran kesalahan geometrik, yaitu 3.000 mm/min. Hasil pengukuran menunjukkan adanya variasi nilai deviasi pada beberapa titik, yang kemudian divalidasi dengan hasil pengukuran kelurusan rekan dengan menggunakan laser interferometer.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nilai deviasi yang cukup signifikan pada beberapa titik, dengan nilai error maksimum sebesar 4.545 ?m pada titik yang ditandai dengan notasi X4,Y2. Metode multi center DBB mampu memberikan gambaran yang detail terhadap distribusi deviasi yang terjadi pada mesin CNC, meskipun masih terdapat beberapa keterbatasan terkait dengan akurasi hasil pengukuran. Validasi lebih dari 1 data pengukuran kelurusan laser interferometer, serta pengujian dengan mempertimbangkan nilai pada sumbu Z yang lain diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih menyeluruh dan komprehensif.