Terdapat beberapa kawasan gunung api di dunia yang memiliki sifat berlawanan
dengan polygenetic volcanoes. Kawasan gunung api ini disebut monogenetic
volcanic field. Bentuk gunung berani monogenetik ini bervariasi, mulai dari kerucut
cinder, maars, hingga kubah lava. Gunung berapi yang unik ini diduga memiliki
kaitan dengan crustal thinning dalam proses pembentukannya. Crustal thinning
sendiri, biasanya terjadi di zona rift atau di dekat zona subduksi. MichoacanGuanajuato Volcanic Field berada di zona subduksi, di mana lempeng tektonik
Pasifik tenggelam di bawah lempeng Amerika. Tujuan dari penelitian ini adalah
menginterpretasi hasil pemodelan bawah permukaan pada Michoacan-Guanajato
Volcanic Field dan membuktikan adanya peristiwa crustal thinning di MichoacanGuanajato Volcanic Field. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan studi pustaka,
pengolahan data, dan analisis hasil penelitian. Data dalam penelitian ini
menggunakan data gravitasi, aeromagnetik, dan data elevasi. Data gravitasi
diperoleh dari data GGMplus, data aeromagnetik diperoleh dari data EMAG-2, dan
data elevasi diperoleh dari situs resmi USGS. Data yang dilakukan akan diolah dan
dimodelkan serta dikaitkan dengan kondisi geologi di kawasan monogenetik
tersebut. Pola anomali gravitasi pada kawasan Michoacan-Guanajuato Volcanic
Field cenderung lebih rendah dibandingkan dengan anomali gravitasi pada kawasan
sekitarnya yang tidak termasuk bagian dari volcanic field. Peta Total Magnetic
Intensity (TMI) yang telah mengalami Reduction to Pole (RTP), menunjukkan
adanya variasi nilai anomali magnetik baik yang rendah maupun tinggi. Hasil dari
model yang didapatkan berdasarkan dua penampang menunjukkan adanya
perbedaan nilai kedalaman Moho dari 28 hingga 38 km. Sehingga, model ini
menunjukkan adanya fenomena crustal thinning pada Michoacan-Guanajuato
Volcanic Field.