digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Cut La Tansa Millata Hanifah
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu cekungan yang perlu dieksplorasi dan dioptimalisasi dengan potensi hidrokarbon yang cukup besar adalah Cekungan Natuna Timur. Penelitian ini berfokus pada Lapangan “CL” pada Formasi Lower terumbu dan Gabus dengan masing-masing berada pada kedalaman 8617.52-8735.06 ft dan 9239.89 - 9360.18 ft. Tujuan penelitian ini adalah mengkarakterisasi reservoir hidrokarbon menggunakan pendekatan trigonometri Curved Pseudo Elastic Impedance (CPEI) dan Pseudo Elastic Impedance-Lithology (PEI-L). Data yang tersedia pada penelitian ini berupa data sumur (CLT-1 dan CLT-2), data seismik partial stack, dan data horizon. Data seismik tersebut menghasilkan volume reflektivitas P dan S melalui persamaan Amplitude Versus Offset (AVO) oleh Ursenbach-Stewart. Analisis terhadap log sumur menunjukkan parameter elastik yang sensitif adalah Acoustic Impedance (AI) dan Vp/Vs rasio untuk memisahkan litologi dan fluida. Metode seismik inversi menggunakan Linear Programming Sparse Spike (LPSS) untuk analisis inversi AI, dan Vp/Vs rasio melalui AI/SI dan Extended Elastic Impedance (EEI). Volume Vp/Vs rasio memiliki hasil yang lebih baik menggunakan inversi EEI. Akan tetapi, hasil inversi parameter elastis umumnya menunjukkan tren linear. Sementara itu, parameter petrofisika berupa porositas dan saturasi air memiliki trend non linier dalam Rock Physics Template (RPTs). Oleh karena itu, hasil inversi seismik belum menggambarkan persebaran hidrokarbon. Hal tersebut mengakibatkan perlu pendekatan trigonometri menggunakan atribut CPEI dan PEI-L untuk dapat mengkarakterisasi reservoir. Atribut CPEI digunakan untuk memproyeksikan saturasi air dan atribut PEI-L digunakan untuk memproyeksikan porositas. Hasil penelitian menunjukkan AI, Vp/Vs rasio, CPEI, dan PEIL yang rendah, serta porositas yang tinggi mengindikasikan zona target yang berisi hidrokarbon.