Sungai Cikapundung dimanfaatkan sebagai sumber energi oleh PLTA Bengkok.
PLTA Bengkok yang dilengkapi oleh Kolam Tandon Harian (KTH) Dago Pakar
terkendala dengan berkurangnya kehandalan unit dari hulu karena perubahan lahan
dan penurunan kualitas air mengakibatkan penumpukan sedimen yang
terkontaminasi oleh logam berat dan berpotensi mencemari lingkungan. Inovasi
dalam mengekstraksi kandungan logam rendah dalam tanah menggunakan tanaman
adalah phytomining. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan akumulasi logam
dan potensi penerapan phytomining menggunakan tanaman hiperakumulator.
Tanaman yang dipilih adalah Vetiveria zizanioides dan Cyperus sp. yang ditanam
dalam skala laboratorum pada tiga perlakuan berbeda, yaitu perlakuan kontrol
(sedimen), perlakuan NPK, dan perlakuan campuran tanah. Sampel sedimen setelah
melalui preparasi serta karakterisasi berbagai parameter fisik-kimia kemudian
dibagi kedalam enam reaktor berbeda untuk digunakan sebagai media tanam.
Pertumbuhan tanaman diamati dengan mengukur tinggi tanaman setiap satu
minggu sekali. Setelah lima minggu, tanaman dipanen sekaligus diuji akumulasi
konsentrasi logam pada setiap jaringan tanaman dan media tanam menggunakan
Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan
Vetiveria zizanioides mampu mengakumulasi logam Fe, Cu, dan Zn dengan
konsentrasi tertinggi pada perlakuan NPK dengan nilai berturut-turut 2334,51 mg
kg-1
, 53,03 mg kg-1
, dan 569,07 mg kg-1
. Akumulasi Fe dan Cu pada Cyperus sp.
memiliki konsentrasi tertinggi pada perlakuan NPK dengan hasil berturut - turut
2900,07 mg kg-1
, dan 168,84 mg kg-1
, sedangkan pada logam Zn konsentrasi
tertinggi terdapat pada reaktor kontrol (sedimen) dengan nilai 529,680 mg kg-1
.
Perlakuan campuran tanah memberikan penambahan tinggi tanaman dan perolehan
berat kering terbesar pada Vetiveria zizanioides, sedangkan perlakuan NPK pada
Cyperus sp. memberikan penambahan tinggi, berat kering, dan akumulasi logam
terbesar dibandingkan perlakuan lainnya. Analisis BCF menunjukkan bahwa
Vetiveria zizanioides memiliki kemampuan akumulator lebih baik pada logam Zn,
sementara Cyperus sp. lebih baik mengakumulasi logam Fe dan Cu. Analisis TF
menunjukkan bahwa proses fitoekstraksi terjadi pada perlakuan NPK dalam
tanaman Vetiveria zizanioides untuk logam Zn dengan nilai 1,056 dan Cyperus sp.
untuk logam Cu dengan nilai 3,767. Nilai TF selain nilai tersebut memeroleh nilai <1 yang menunjukkan sebagian besar logam masih terakumulasi pada bagian
vakoula akar sehingga sedikit yang ditranslokasikan ke bagian tajuk. Penelitian ini
juga menemukan bahwa Vetiveria zizanioides mampu menghasilkan biomassa
sebanyak 2409,551 kg/hektar dengan potensi akumulasi tertinggi terdapat pada
logam Zn yang mencapai 2,341 kg/hektar.tahun, sedangkan menggunakan Cyperus
sp. dapat dihasilkan biomassa sebanyak 2378,203 kg/hektar dengan potensi
akumulasi tertinggi terdapat pada logam Fe yang mencapai 62,073 kg/hektar.tahun
dan logam Cu sebesar 3,614 kg/hektar.tahun.