PT ABC sebagai perusahaan yang baru di sektor batubara, perlu diberikan perhatian
khusus dalam melakukan perancangan operasi penambangan yang ada tak
terkecuali pada aspek penyaliran tambang. Sistem penyaliran yang baik dapat
diusulkan sebagai solusi dalam mengalirkan air tambang sehingga dapat dilakukan
pengelolaan yang baik agar tidak terjadi pencemaran lingkungan pada area sekitar
IUP-OP PT ABC.
Perancangan saran penyaliran dimulai dengan analisis terkait daerah tangkapan
hujan terganggu untuk setiap area bukaan dan timbunan PT ABC pada setiap
tahunnya sehingga bisa diperoleh saran penyaliran yang sesuai dengan kebutuhan.
Penggunaan pemompaan pada area penambangan PT ABC juga merupakan salah
satu kendala yang perlu dioptimalkan lagi, sehingga pada proses penambangan
nanti tidak terjadi loss time akibat kurang maksimalnya performa pompa yang ada.
Kemudian perlu dilakukan evaluasi terkait ketersediaan kolam pengendapan
lumpur (KPL) yang sudah ada.
Pada penelitian kali ini didapatkan rekomendasi sarana penyaliran berupa saluran
terbuka, gorong-gorong, sumuran, dan kolam detensi. Dimensi saluran terbuka
berkisar 0.5 x 0.7 m hingga 0.5 x 1.2 m. Dimensi diameter gorong-gorong yang
digunakan yakni 0.5 dan 2.5 m. Volume sumuran pit 1 berkisar antara 6,012 –
14,659 m3 dan pit 2 berkisar antara 4,558 – 17,467 m3. Kebutuhan pemompaan pit
1 dan pit 2 masing-masing menggunakan 1 pompa tipe single stage centrifugal (739
HP) dengan hari kerja berkisar 2-22 hari tiap bulannya. Untuk pemompaan kolam
pumping tengah menggunakan 5-6 pompa tipe vakum diafragma (30 HP) dengan
hari kerja berkisar 16-21 hari tiap bulannya. Untuk pemompaan kolam pumping
barat menggunakan 1 pompa tipe vakum diafragma (30 HP) dengan 8 hari kerja
tiap bulannya. Kemudian untuk penambahan kolam detensi memiliki ukuran
panjang x lebar x tinggi sebesar 50 x 110 x 3 m dengan volume efektif sebesar
10,746 m3.