digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT ABC sebagai perusahaan yang baru di sektor batubara, perlu diberikan perhatian khusus dalam melakukan perancangan operasi penambangan yang ada tak terkecuali pada aspek penyaliran tambang. Sistem penyaliran yang baik dapat diusulkan sebagai solusi dalam mengalirkan air tambang sehingga dapat dilakukan pengelolaan yang baik agar tidak terjadi pencemaran lingkungan pada area sekitar IUP-OP PT ABC. Perancangan saran penyaliran dimulai dengan analisis terkait daerah tangkapan hujan terganggu untuk setiap area bukaan dan timbunan PT ABC pada setiap tahunnya sehingga bisa diperoleh saran penyaliran yang sesuai dengan kebutuhan. Penggunaan pemompaan pada area penambangan PT ABC juga merupakan salah satu kendala yang perlu dioptimalkan lagi, sehingga pada proses penambangan nanti tidak terjadi loss time akibat kurang maksimalnya performa pompa yang ada. Kemudian perlu dilakukan evaluasi terkait ketersediaan kolam pengendapan lumpur (KPL) yang sudah ada. Pada penelitian kali ini didapatkan rekomendasi sarana penyaliran berupa saluran terbuka, gorong-gorong, sumuran, dan kolam detensi. Dimensi saluran terbuka berkisar 0.5 x 0.7 m hingga 0.5 x 1.2 m. Dimensi diameter gorong-gorong yang digunakan yakni 0.5 dan 2.5 m. Volume sumuran pit 1 berkisar antara 6,012 – 14,659 m3 dan pit 2 berkisar antara 4,558 – 17,467 m3. Kebutuhan pemompaan pit 1 dan pit 2 masing-masing menggunakan 1 pompa tipe single stage centrifugal (739 HP) dengan hari kerja berkisar 2-22 hari tiap bulannya. Untuk pemompaan kolam pumping tengah menggunakan 5-6 pompa tipe vakum diafragma (30 HP) dengan hari kerja berkisar 16-21 hari tiap bulannya. Untuk pemompaan kolam pumping barat menggunakan 1 pompa tipe vakum diafragma (30 HP) dengan 8 hari kerja tiap bulannya. Kemudian untuk penambahan kolam detensi memiliki ukuran panjang x lebar x tinggi sebesar 50 x 110 x 3 m dengan volume efektif sebesar 10,746 m3.