digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi antara praktik tradisional pembuatan gerabah dan kesehatan muskuloskeletal perajin wanita di Pagerjurang. Fokus utama adalah mempelajari dampak postur duduk serong pada penggunaan meja putar gerabah tradisional (perbot miring) terhadap kondisi fisik perajin. Metode penelitian menggabungkan pendekatan etnografi dan ergonomi, meliputi observasi lapangan, wawancara, dan pengukuran biomekanik menggunakan Nordic Body Map (NBM), elektromiografi (EMG), dan Nordic Musculoskeletal Questionnaire (NMQ). Hasil penelitian menunjukkan peran sentral perajin wanita dalam melestarikan praktik tradisional, namun juga mengungkapkan risiko gangguan muskuloskeletal terkait postur kerja. Pemetaan NBM mengidentifikasi tingkat rasa sakit 100% pada area lumbar dan 83% pada paha kanan belakang. Analisis EMG menunjukkan kontraksi otot tinggi pada erector spinae lumbar kiri (ESL-L) dan bicep femoris kanan (BF-R) saat aktivitas pedalling. Faktor tinggi badan juga ditemukan berpengaruh pada rasa sakit di otot rectus femoris kiri (RF-L). Berdasarkan temuan ini, diusulkan perbaikan desain sistem kerja yang mencakup latihan kekuatan otot sebelum bekerja, pengaturan waktu istirahat dan peregangan selama bekerja, serta protokol pemulihan pasca kerja. Pendekatan ini bertujuan menyeimbangkan pelestarian nilai tradisi dengan peningkatan kesehatan dan keselamatan perajin. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami kompleksitas interaksi antara praktik budaya tradisional dan ergonomi kerja, serta menawarkan solusi yang menghormati warisan budaya sambil meningkatkan kesejahteraan perajin.