Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Kesehatan mental, terutama gangguan kecemasan, semakin mendapat perhatian global, dengan
sekitar 970 juta orang terdampak pada tahun 2019, dan angka ini meningkat selama pandemi
COVID-19. Gangguan kecemasan, yang mempengaruhi psikologis, emosional, dan fisiologis
individu, dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan meningkatkan risiko kesehatan serius
jika tidak ditangani. Deteksi dini sangat penting, dan perkembangan teknologi wearable device
memungkinkan pemantauan sinyal fisiologis, seperti detak jantung dan respons kulit, untuk
mendeteksi tanda-tanda kecemasan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan merancang
perangkat wearable yang dapat mendeteksi kecemasan berdasarkan data sensor PPG dan GSR,
sehingga membantu individu memantau kesehatan mental dan memberikan peringatan dini saat
kecemasan terdeteksi tinggi. Sistem wearable device yang dikembangkan bekerja dengan
memproses data langsung pada mikrokontroler ESP-WROOM-32, mulai dari pengambilan
data hingga memprediksi tingkat kecemasan. Melalui proses akuisisi dan pre-processing,
perangkat ini dapat mengekstraksi fitur-fitur penting seperti Heart Rate Variability (HRV) dan
Skin Conductance Response (SCR) yang berkaitan dengan kecemasan. Pengujian
menunjukkan bahwa data RR Interval yang didapat menggunakan sensor PPG yang digunakan
memiliki MAE sebesar 9,03 ms terhadap data RR interval yang diperoleh dari Biopac.
Sementara itu, data GSR menunjukkan tren yang sama antara sensor yang digunakan dengan
Biopac. Selain itu, model yang dilatih menggunakan dataset HRV dengan pendekatan neural
network mencapai akurasi 92%. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa performa model
hasil konversi yang dijalankan pada mikrokontroler sama baiknya dengan model yang
dijalankan di Python. Meskipun demikian, kendala memori mikrokontroler mengharuskan
penyederhanaan algoritma untuk menjaga performa dan akurasi. Studi lanjutan diperlukan
untuk mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan akurasi perangkat wearable dalam
deteksi kecemasan.