Abstrak - Mohammad Aqila Hanif
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Polyunsaturated fatty acid (PUFA) merupakan senyawa asam lemak esensial yang berperan sebagai bahan baku pada berbagai produk industri pangan, kesehatan, dan farmasi. Untuk memenuhi permintaan yang tinggi dari senyawa ini, dilakukan usaha produksi PUFA berupa Single Cell Oil (SCO) oleh mikroorganisme oleaginous, seperti Aspergillus oryzae. Tingginya biaya glukosa yang diperlukan merupakan salah satu tantangan utama dari metode produksi ini. Kulit singkong berpotensi sebagai media pertumbuhan bagi Aspergillus oryzae dalam menghasilkan lipid menggantikan glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi media tepung kulit singkong sebagai substrat bagi Aspergillus oryzae dalam menghasilkan lipid. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penentuan komposisi medium kulit singkong optimum berupa rasio C:N dan konsentrasi karbon. Optimasi kedua faktor tersebut dilakukan menggunakan Response Surface Methodology Central Composite Design yang terdiri atas 13 variasi rasio C:N (13.8, 20, 35, 50, 56.2) dan konsentrasi karbon (1.2%, 2%, 4%, 6%, 6.8%) dengan 2 pengulangan. Parameter yang dilihat dalam proses optimasi adalah nilai total lipid dan yield lipid yang dihasilkan. Kemudian, lipid yang diproduksi dari komposisi medium optimum dianalisis menggunakan metode GC-FID untuk menentukan profil asam lemaknya. Melalui RSM ditentukan komposisi medium kulit singkong optimal dengan konsentrasi karbon 3,4% dan rasio C:N 56:1 yang menghasilkan total lipid sebanyak 41,9 mg dengan yield lipid sebesar 0,0149 gr/gr substrat. Rasio C:N yang tinggi dapat meningkatkan konsentrasi lipid yang diakumulasi fungi namun dapat menghambat pertumbuhan biomassa. Jika dibandingkan dengan medium glukosa, produksi lipid menggunakan medium kulit singkong menghasilkan total lipid yang lebih tinggi. Diperkirakan bahwa rendahnya konsentrasi karbon (1,23%) pada medium glukosa menghambat pertumbuhan biomassa serta rendahnya rasio C:N (30:1) menurunkan akumulasi lipid fungi sehingga jumlah total lipid yang terakumulasi (26,7 mg) lebih kecil. Lipid yang dihasilkan terdiri atas 50.5% asam lemak jenuh berupa asam stearat dan palmitat, dan sisanya (49,5%) adalah asam lemak tak jenuh berupa asam oleat, linoleat, dan linolenat. Dapat disimpulkan bahwa pada komposisi medium kulit singkong dengan rasio C:N 56 dan konsentrasi karbon 3,4%, dihasilkan lipid sejumlah 41,9 mg dengan konsentrasi 0,8376 mg/mL medium yang sebagian besar terdiri atas asam stearat, linoleat, oleat, dan palmitat. Mengacu pada tujuan penelitian, kinerja produksi lipid pada medium kulit singkong membuktikan medium kulit singkong berpotensi menjadi substrat alternatif bagi Aspergillus oryzae dalam menghasilkan lipid.